Sabtu, 31 Maret 2018

Salah Paham



SALAH PAHAM



Saat itu aku yang sepulang sekolah sedang berjalan dibawah rintikan hujan , hanya bisa menangis memikirkan masalah yang satu per satu datang dalam hidupku. Mungkin banyak yang mengira aku tidak waras, bagamana tidak ada seorang siswa SMA memakai seragam lengkap berjalan sendiri melewati hujan yang bahkan membasahi seluruh tubuhnya dengan wajah lemas dan mata sembab. Aku yang merasa diperhatikan hanya bisa diam dan terus berjalan, jarak rumahku dan sekolah bisa terbilang jauh tetapi disituasi ini aku memang membutuhkan waktu sendiri dan inilah yang aku lakukan menyendiri dibawah hujan berusaha menutupi air mataku dengan air hujan yang jatuh dipipiku.

Kejadian yang membuatku seperti ini adalah karena para temanku yang memusuhiku hanya karena pria yang mereka sukai terlalu dekat denganku Reyhan itulah namanya. Sejak awal masuk SMA aku kenal dekat dengan Reyhan karena merasa kita mempunyai hobi yang sama dan ketiga temanku sangat mengagumi sosok Reyhan dan merekapun berusaha dekat denganya hanya saja sulit karena Reyhan termasuk orang yang cuek, karena melihat Reyhan sedikit dekat dengan ku ketiga temanku mencoba berteman denganku dan selalu memintaku untuk membuat Reyhan merespon mereka sebagai teman ku. Dan akhir-akhir ini mereka marah padaku padahal kita hanya sebatas teman tetapi mereka menganggap bahwa aku salah karena terlalu dekat dan bahkan terlihat seperti kekasih.

Karena kajadian ini aku mulai selalu merasa ingin sendiri, aku mulai menjauh dengan keseharianku yang sebelumnya sangat periang menjadi sosok pendiam seorang diri. Entah apa yang aku pikirkan hingga menghindar dari Reyhan dan bahkan teman-temanku karna yang aku rasakan aku takut jika aku merasa egois seperti ini. Aku yang selalu diam membisu setiap melewati hari-hariku dan hanya mendengarkan semua dalam diam, ingin rasanya aku berteriak saat itu agar semuanya berakhir tapi apa daya aku sangatah tidak percaya diri akan hal itu dan merasa terasingkan.

Hingga suatu hari ada seorang teman sekelas ku Rio dia mengajakku nonton bersama dan berjanji kita tidak akan membawa teman saat kita nonton bersama nanti. Aku yang sedikit bingung dengan ajakannya pun hanya mengiyakan saja, hitung-hitung mencari hiburan dari beberapa kejadian yang aku alami akhir-akhir ini. Dan tibalah hari dimana aku dan Rio akan menonton bersama dia menjemputku tepat didepan rumah dan kita pergi bersama ke mall terdekat dan sesampainya di sana kita langsung menuju kebioskop tetapi aku melihat Reyhan dia bersama dengan kedua temannya dan aku hanya mencoba melihat sekilas cukup terlihat jelas dima Rio dan diapun bertanya, “ ngeliatin siapa Sya ? “ dengan balasan cuek aku hanya menjawab, “oh itu Reyhan anak kelas sebelah” Dan Rio pun hanya meng-oh kan saja jawaban ku dan melanjukan kearah bioskop yang sempat tertunda tadi.

Sesampainya dibioskop aku duduk didepan pintu theater tetapi tanpa kuduga satu persatu teman Rio mulai datang menghampiri,ada sekitar 5 orang duduk diantara kita dan mencoba menggoda Rio yang terlihat sedang bersamaku, tetapi aku sedikit kesal karna dia tidak menepati janjinya . tak lama kemudian saat ada pengumuman film akan dimulai tiba-tiba Rio bertanya, “Sya, kenapa kamu gak nonton bareng sama temen kamu yang tadi saja ?” aku yang mendengar pertanyaanya sedikit bingung dan dia melanjutkan bertanya “itu loh yang tadi dibawah kita berpapasan” aku yang mendengar hanya mengangguk dan menjawab “ya tidaklah kan dia tadi sedang pergi bersama temannya” dan dia yang merasa tidak puas dengan jawaban ku pun bertanya kembali dan kali ini terlihat sedikit memaksa , “udah Sya kamu sama temen kamu saja tadi kelihatannya dulu kalian sangat akrab karena kulihat dia sedikit menyinggung senyum padamu” Tanya dia dengan nada sedikit meninggi.  Aku yang terlihat bingung hanya bisa terdiam melihat perubahan sikapnya dan dalam beberapa detik dia berbicara lagi ,”ahh sudah lah Asya kamu pergi dengan teman mu saja toh aku juga hanya membeli 6 tiket dan tidak ada untukmu.” Dengan cepat dia berkata dan dengan cepatpun dia pergi berlalu meninggalkan ku sendiri dikursi menunggu .

Aku yang baru menyadari itupun merasa sedih dan tanpa berpikir panjang langsung menghubungi Reyhan karna hanya dia seseorang yang aku kenal dan aku tau berada di mall yang sama denganku. Tak butuh waktu lama Reyhan pun menjawab telfonku ,”hallo, ada apa sya ?” aku yang sedikit sedih pun mulai terisak dan menjawab dengan suara bergetar ,”han, kamu bisa tidak kemari ?” Reyhan yang mendengar suara bergetarkupun langsung bertanya cepat dimana keberadaanku dan langsung memutuskan sambungan telfon ku. Dan tak butuh waktu lama Reyhan pun sudah ada dihadapanku dan langsung memelukku yang sudah terisak didepan bioskop seorang diri. Reyhan yang berusaha menenangkanku pun terlihat diwajahnya bahwa dia sangat ingin tahu apa yang membuatku seperti ini, dan takbutuh waktu lama tangisanku pun reda dan Reyhan pun terlihat menhubungi temannya yang bersamanya tadi kalau dia ada keperluan sebentar. Dan akupun mulai menceritakan semua kepadanya mulai dari awal Rio mengajak ku jalan dan berakhir dengan ku sendiri di depan bioskop sambil terisak. Reyhan pun yang mendengan ceritaku merasa kesal dengan sikap Rio yang meninggalkan seorang perempuan seorang diri didepan bioskop dan membatalkan janji sepihak, dengan gerak cepat Reyhan berusaha menghampiri Rio yang masih terlihat sedang mengantri untuk masuk kedalam theater yang juga sedang melihat kearah aku dan Reyhan tetapi aku segera menjegat Reyhan untuk menyuruhnya tetap diam karna aku tidak mau masalah ini semakin sulit dan memohon kepada reyhan jika aku ingin pulang sekarang.

Dan tiba lah aku sekarang didepan rumah dengan seorang Reyhan yang mengantarku, sebelum aku masuk kedalam rumah Reyhan langsung memegang tangan ku dan berkata, “jangan sedih lagi ya Sya,nanti kalo udah tenang ceritaiin semuanya ya kenapa akhir-akhir ini lo seakan menghindar dari gue ?” aku hanya diam tak merespon. Dan Reyhan melanjutkan kata-katanya , “mulai sekarang gue akan selalu buat lo seneng dan gak akan buat satu titikpun air mata jatuh ke pipi lo” aku yang mendengarnya hanya beranggapan seakan dia menghiburku dan hanya membalas dengan senyum lebar dipipiku dan mengucapkan terima kasih lagi kepadanya.

Selesai aku bersih-bersih aku melihat notif di hp ku ada satu pesan dari Reyhan

Reyhan: “bagaimana keadaan mu sekarang sya ?”

Aku yang melihat pesan itu menyinggung senyum sedikit merasa senang dan taklama kemudian masuk lagi sebuah pesan dan itu dari Reyhan juga

Reyhan:”udah gak usah sedih lagi biar aku hajar dia besok disekolah”

Aku yang melihat pesannya langsung menelfonnya dan dalam satu dering nada dia langsung menjawab, “kenapa sya ? udahkah lebih baik ?” aku langsung menjawab “iya aku sudah sedikit lebih baik, dan akan semakin lebih baik lagi jika kau melupakan kejadian tadi dan tidak akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.” Reyhan yang mendengar ocehanku hanya terkekeh dan menjawab dengan santai ,”habisnya dia membuatmu bersedih sya.” Aku yang pun langsung menjawab ,”aku sudah tidak apa-apa Rey please jangan lakukan hal yang tidak-tidak” dan reyhan pun langsung menjawab “oke siap bos ku” aku yang merasa jengkel langsung berbicara “aku serius Reyhan….” Dengan nada panjang dan reyhan pun berdehem dan berbicara “oke aku tidak akan melakukan apapun asal kau bercerita kenapa kau menjauhi ku kemarin dan seakan hilang  menghindar dariku?” aku yang mendengar itu terdiam .

Reyhan pun bertanya lagi “ kenapa Sya jawab, aku salah apa sampai kamu menhindar dariku?” aku yang mendengar suara melasnya langsung menjawab ,”tidak apa Rey hanya saja aku merasa tidak nyaman jika kita terlalu dekat.” Dan seperti biasa Reyhan menghela nafas panjang seakan tidak percaya dengan jawaban ku dan lanjut berbicara lagi “apa ini karena ketiga temanmu ? “ aku yang mendengar itupun terkesimah dan diam seribu bahasa, Reyhan pun melanjutkan ,”sya udah berapa kali sih aku bilang sama kamu kalo aku gak suka sama ketiga teman kamu kenapa kamu tetep maksa aku tetep harus senyum depan mereka sya ? please jujur sya ini karena mereka kan ?” aku yang mendengar pernyataan Reyhan mulai terisak dan menjelaskan kepada Reyhan kalau aku salah , berusaha menghindar dari maslaah dengan menjauh dengannya tanpa memberi penjelasan.

Dan reyhan pun memaafkan sifatku yang terlalu berfikir pendek itu dan dia selalu memintaku untuk tidak memaksanya lagi tersenyumpaksa kepada ketiga temanku. Hari-hari berikutnya aku kembali bersama Reyhan lagi tidak perduli dengan pandangan benci teman-temanku , hingga suatu hari saat kelulusan sekolah Reyhan membawaku ke suatu tempat yang disana sudah banyak teman-teman sekolahku dia menyatakan cintanya kepadaku karena sejak awal bertemu dengan ku dia sudah merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama kepadaku. Dan akupun menjawab “yes , Reyhan”.




Selesai


#sabtulis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar