Sabtu, 24 Maret 2018

AKU SI BUNGSU




AKU SI BUNGSU


Ini kisah ku disaat aku terlahir di dunia sebagai anak bungsu dari dua bersaudara, dengan perbedaan umur 4 tahun dariku .

Dita, itulah namanya, anak pertama sekaligus satu-satunya kakak kandungku . Sewaktu kecil dulu, sebagai seorang adik yang selalu menemani bersama dengan mamaku disetiap kegiatan kakakku mulai dari menemani dia les bahasa Inggris, les renang, sanggar menari dan banyak kegiatan lainnya .

Aku yang saat itu dalam masa aktif-aktifnya selalu mengikuti kakak ku kemanapun. Mulai mengikuti les renang, akupun ikut bersamanya. Entah itu mengganggunya atau mengikuti cara berenangnya yang hanya dengan mengamati setiap gerakannya dan mengikutinya secara diam-diam.

Tidak hanya itu, aku juga selalu ikut dikala dia sedang berlatih menari disanggarnya, aku yang sangat aktif pada saat itu, hampir selalu mengamati dan selalu mengikuti gerakan-gerakan yang diajarkan oleh pelatih nari kakakku. Bahkan ibu-ibu yang mengantar anaknya untuk latihan nari pun disana merasa gemas dengan ku. Aku yang saat itu masih lugu, hanya membalas dengan senyuman.

Masih teringat di dalam kenangan. Saat kakakku mengikuti kompetisi menari. Semua keluargaku datang untuk melihat perform kakakku,termasuk aku. Dan ketika kakakku sedang tampil, karena kepolosanku. Aku berlari menuju pinggir panggung dan mengikuti gerakan yang sedang ditampilkan oleh kakakku diatas. Saat kakakku selesai menampilkan tariannya,semua orang memberikan tepuk tangan. Bukan hanya untuk kakakku,tapi tepuk tangan untukku juga. Ada seseorang yang menawarkanku jika saat sudah besar nanti,untuk mengikuti latihan disanggarnya,tetapi ibuku menganggap kalau aku hanya iseng

Bukan hanya itu,aku juga pernah ikut-ikutan menyapa guru bahasa Inggris dengan sapaan ‘hello mister’ seperti kebiasaan kakakku yang menyapa guru itu dengan sapaan ‘hello mister’. Dan saat aku mengantar kakakku untuk les renang,aku juga ikut berenang dan bisa,lalu pelatih renang kakakku memuji ku,karena aku bisa berenang meskipun tidak diajarkan oleh siapa-siapa. Aku merasa senang karena bisa mengikuti apapun yang kakakku lakukan juga

Saat beranjak dewasa dan mengenang kenangan kecilku,aku merasa sedikit iri karena kakakku mendapatkan semua yang dia inginkan dibanding aku yang hanya bisa mengikuti kakakku dari jauh dan karena kepolosanku,aku merasa senang saat itu.

Dan tibalah saat dimana aku harus melepaskan satu-satunya kakakku yang akan segera menikah,aku merasa aku akan kehilangan sosok kakakku. Kakakku bukan hanya milikku sepenuhnya lagi. Dan sekarang hanya tersisa aku yang mencoba mengabdi untuk kedua orangtuaku

Aku merasa aku harus mengabdi kepada kedua orangtuaku,karena hanya akulah satu-satunya harapan. Aku mencoba untuk berbuat kebaikan kepada semua orang,karena aku percaya bahwa setiap kebaikan pasti akan dibalas dengan kebaikan. Dan aku rela jika aku menahan rasa sakit demi kebahagiaan kedua orangtuaku. Sekarang aku menjadi mahasiswi di salah satu Universitas swasta terkenal di Indonesia. Dengan harapan,saat aku lulus nanti,aku menjadi seseorang yang bisa bisa membuat kedua orangtuaku bangga.
Kelak,jika aku sukses nanti. Aku akan memberi kebahagiaan kepada orang orang yang selalu ada disaat aku jatuh atau naik. Dan aku selalu bertekad untuk membuat orangtuaku bangga. Karena,hanya dengan cara itulah aku bisa mendapatkan kebahagiaan untuk diriku sendiri

Demikianlah sedikit cerita tentang diriku,hal yang ingin aku sampaikan adalah. Apapun yang terjadi dalam hidup ini,saat jatuh atau bersedih. Ingatlah kepada orangtuamu,dengan mengingat kedua orangtuamu, pastilah kamu akan lebih semangat untuk menjalani hidup
#sabtulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar