AKU
SI BUNGSU
Ini kisah ku disaat aku terlahir di dunia sebagai
anak bungsu dari dua bersaudara, dengan perbedaan umur 4 tahun dariku .
Dita, itulah namanya, anak pertama sekaligus
satu-satunya kakak kandungku . Sewaktu kecil dulu, sebagai seorang adik yang
selalu menemani bersama dengan mamaku disetiap kegiatan kakakku mulai dari
menemani dia les bahasa Inggris, les renang, sanggar menari dan banyak kegiatan
lainnya .
Aku yang saat itu dalam masa aktif-aktifnya selalu
mengikuti kakak ku kemanapun. Mulai mengikuti les renang, akupun ikut
bersamanya. Entah itu mengganggunya atau mengikuti cara berenangnya yang hanya
dengan mengamati setiap gerakannya dan mengikutinya secara diam-diam.
Tidak hanya itu, aku juga selalu ikut dikala dia
sedang berlatih menari disanggarnya, aku yang sangat aktif pada saat itu,
hampir selalu mengamati dan selalu mengikuti gerakan-gerakan yang diajarkan
oleh pelatih nari kakakku. Bahkan ibu-ibu yang mengantar anaknya untuk latihan
nari pun disana merasa gemas dengan ku. Aku yang saat itu masih lugu, hanya
membalas dengan senyuman.
Masih teringat di dalam kenangan. Saat kakakku
mengikuti kompetisi menari. Semua keluargaku datang untuk melihat perform kakakku,termasuk aku. Dan ketika
kakakku sedang tampil, karena kepolosanku. Aku berlari menuju pinggir panggung
dan mengikuti gerakan yang sedang ditampilkan oleh kakakku diatas. Saat kakakku
selesai menampilkan tariannya,semua orang memberikan tepuk tangan. Bukan hanya
untuk kakakku,tapi tepuk tangan untukku juga. Ada seseorang yang menawarkanku
jika saat sudah besar nanti,untuk mengikuti latihan disanggarnya,tetapi ibuku
menganggap kalau aku hanya iseng
Bukan hanya itu,aku juga pernah ikut-ikutan menyapa
guru bahasa Inggris dengan sapaan ‘hello
mister’ seperti kebiasaan kakakku yang menyapa guru itu dengan sapaan ‘hello mister’. Dan saat aku mengantar
kakakku untuk les renang,aku juga ikut berenang dan bisa,lalu pelatih renang
kakakku memuji ku,karena aku bisa berenang meskipun tidak diajarkan oleh
siapa-siapa. Aku merasa senang karena bisa mengikuti apapun yang kakakku
lakukan juga
Saat beranjak dewasa dan mengenang kenangan
kecilku,aku merasa sedikit iri karena kakakku mendapatkan semua yang dia
inginkan dibanding aku yang hanya bisa mengikuti kakakku dari jauh dan karena
kepolosanku,aku merasa senang saat itu.
Dan tibalah saat dimana aku harus melepaskan
satu-satunya kakakku yang akan segera menikah,aku merasa aku akan kehilangan
sosok kakakku. Kakakku bukan hanya milikku sepenuhnya lagi. Dan sekarang hanya
tersisa aku yang mencoba mengabdi untuk kedua orangtuaku
Aku merasa aku harus mengabdi kepada kedua
orangtuaku,karena hanya akulah satu-satunya harapan. Aku mencoba untuk berbuat
kebaikan kepada semua orang,karena aku percaya bahwa setiap kebaikan pasti akan
dibalas dengan kebaikan. Dan aku rela jika aku menahan rasa sakit demi
kebahagiaan kedua orangtuaku. Sekarang aku menjadi mahasiswi di salah satu
Universitas swasta terkenal di Indonesia. Dengan harapan,saat aku lulus
nanti,aku menjadi seseorang yang bisa bisa membuat kedua orangtuaku bangga.
Kelak,jika aku sukses nanti. Aku akan memberi
kebahagiaan kepada orang orang yang selalu ada disaat aku jatuh atau naik. Dan
aku selalu bertekad untuk membuat orangtuaku bangga. Karena,hanya dengan cara
itulah aku bisa mendapatkan kebahagiaan untuk diriku sendiri
Demikianlah sedikit cerita tentang diriku,hal yang
ingin aku sampaikan adalah. Apapun yang terjadi dalam hidup ini,saat jatuh atau
bersedih. Ingatlah kepada orangtuamu,dengan mengingat kedua orangtuamu,
pastilah kamu akan lebih semangat untuk menjalani hidup
#sabtulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar