SALAH PAHAM
Saat itu aku yang sepulang sekolah sedang berjalan dibawah rintikan hujan , hanya bisa menangis memikirkan masalah yang satu per satu datang dalam hidupku. Mungkin banyak yang mengira aku tidak waras, bagamana tidak ada seorang siswa SMA memakai seragam lengkap berjalan sendiri melewati hujan yang bahkan membasahi seluruh tubuhnya dengan wajah lemas dan mata sembab. Aku yang merasa diperhatikan hanya bisa diam dan terus berjalan, jarak rumahku dan sekolah bisa terbilang jauh tetapi disituasi ini aku memang membutuhkan waktu sendiri dan inilah yang aku lakukan menyendiri dibawah hujan berusaha menutupi air mataku dengan air hujan yang jatuh dipipiku.
Kejadian yang membuatku seperti ini adalah karena para temanku
yang memusuhiku hanya karena pria yang mereka sukai terlalu dekat denganku Reyhan
itulah namanya. Sejak awal masuk SMA aku kenal dekat dengan Reyhan karena merasa
kita mempunyai hobi yang sama dan ketiga temanku sangat mengagumi sosok Reyhan
dan merekapun berusaha dekat denganya hanya saja sulit karena Reyhan termasuk
orang yang cuek, karena melihat Reyhan sedikit dekat dengan ku ketiga temanku
mencoba berteman denganku dan selalu memintaku untuk membuat Reyhan merespon
mereka sebagai teman ku. Dan akhir-akhir ini mereka marah padaku padahal kita
hanya sebatas teman tetapi mereka menganggap bahwa aku salah karena terlalu
dekat dan bahkan terlihat seperti kekasih.
Karena kajadian ini aku mulai selalu merasa ingin sendiri,
aku mulai menjauh dengan keseharianku yang sebelumnya sangat periang menjadi
sosok pendiam seorang diri. Entah apa yang aku pikirkan hingga menghindar dari
Reyhan dan bahkan teman-temanku karna yang aku rasakan aku takut jika aku
merasa egois seperti ini. Aku yang selalu diam membisu setiap melewati hari-hariku
dan hanya mendengarkan semua dalam diam, ingin rasanya aku berteriak saat itu
agar semuanya berakhir tapi apa daya aku sangatah tidak percaya diri akan hal
itu dan merasa terasingkan.
Hingga suatu hari ada seorang teman sekelas ku Rio dia mengajakku
nonton bersama dan berjanji kita tidak akan membawa teman saat kita nonton
bersama nanti. Aku yang sedikit bingung dengan ajakannya pun hanya mengiyakan
saja, hitung-hitung mencari hiburan dari beberapa kejadian yang aku alami
akhir-akhir ini. Dan tibalah hari dimana aku dan Rio akan menonton bersama dia
menjemputku tepat didepan rumah dan kita pergi bersama ke mall terdekat dan
sesampainya di sana kita langsung menuju kebioskop tetapi aku melihat Reyhan
dia bersama dengan kedua temannya dan aku hanya mencoba melihat sekilas cukup
terlihat jelas dima Rio dan diapun bertanya, “ ngeliatin siapa Sya ? “ dengan
balasan cuek aku hanya menjawab, “oh itu Reyhan anak kelas sebelah” Dan Rio pun
hanya meng-oh kan saja jawaban ku dan melanjukan kearah bioskop yang sempat
tertunda tadi.
Sesampainya dibioskop aku duduk didepan pintu theater tetapi
tanpa kuduga satu persatu teman Rio mulai datang menghampiri,ada sekitar 5
orang duduk diantara kita dan mencoba menggoda Rio yang terlihat sedang
bersamaku, tetapi aku sedikit kesal karna dia tidak menepati janjinya . tak
lama kemudian saat ada pengumuman film akan dimulai tiba-tiba Rio bertanya, “Sya,
kenapa kamu gak nonton bareng sama temen kamu yang tadi saja ?” aku yang
mendengar pertanyaanya sedikit bingung dan dia melanjutkan bertanya “itu loh
yang tadi dibawah kita berpapasan” aku yang mendengar hanya mengangguk dan
menjawab “ya tidaklah kan dia tadi sedang pergi bersama temannya” dan dia yang
merasa tidak puas dengan jawaban ku pun bertanya kembali dan kali ini terlihat
sedikit memaksa , “udah Sya kamu sama temen kamu saja tadi kelihatannya dulu
kalian sangat akrab karena kulihat dia sedikit menyinggung senyum padamu” Tanya
dia dengan nada sedikit meninggi. Aku yang
terlihat bingung hanya bisa terdiam melihat perubahan sikapnya dan dalam
beberapa detik dia berbicara lagi ,”ahh sudah lah Asya kamu pergi dengan teman
mu saja toh aku juga hanya membeli 6 tiket dan tidak ada untukmu.” Dengan cepat
dia berkata dan dengan cepatpun dia pergi berlalu meninggalkan ku sendiri
dikursi menunggu .
Aku yang baru menyadari itupun merasa sedih dan tanpa
berpikir panjang langsung menghubungi Reyhan karna hanya dia seseorang yang aku
kenal dan aku tau berada di mall yang sama denganku. Tak butuh waktu lama
Reyhan pun menjawab telfonku ,”hallo, ada apa sya ?” aku yang sedikit sedih pun
mulai terisak dan menjawab dengan suara bergetar ,”han, kamu bisa tidak kemari
?” Reyhan yang mendengar suara bergetarkupun langsung bertanya cepat dimana
keberadaanku dan langsung memutuskan sambungan telfon ku. Dan tak butuh waktu
lama Reyhan pun sudah ada dihadapanku dan langsung memelukku yang sudah terisak
didepan bioskop seorang diri. Reyhan yang berusaha menenangkanku pun terlihat
diwajahnya bahwa dia sangat ingin tahu apa yang membuatku seperti ini, dan
takbutuh waktu lama tangisanku pun reda dan Reyhan pun terlihat menhubungi
temannya yang bersamanya tadi kalau dia ada keperluan sebentar. Dan akupun
mulai menceritakan semua kepadanya mulai dari awal Rio mengajak ku jalan dan
berakhir dengan ku sendiri di depan bioskop sambil terisak. Reyhan pun yang
mendengan ceritaku merasa kesal dengan sikap Rio yang meninggalkan seorang
perempuan seorang diri didepan bioskop dan membatalkan janji sepihak, dengan
gerak cepat Reyhan berusaha menghampiri Rio yang masih terlihat sedang
mengantri untuk masuk kedalam theater yang juga sedang melihat kearah aku dan
Reyhan tetapi aku segera menjegat Reyhan untuk menyuruhnya tetap diam karna aku
tidak mau masalah ini semakin sulit dan memohon kepada reyhan jika aku ingin
pulang sekarang.
Dan tiba lah aku sekarang didepan rumah dengan seorang
Reyhan yang mengantarku, sebelum aku masuk kedalam rumah Reyhan langsung
memegang tangan ku dan berkata, “jangan sedih lagi ya Sya,nanti kalo udah
tenang ceritaiin semuanya ya kenapa akhir-akhir ini lo seakan menghindar dari
gue ?” aku hanya diam tak merespon. Dan Reyhan melanjutkan kata-katanya , “mulai
sekarang gue akan selalu buat lo seneng dan gak akan buat satu titikpun air
mata jatuh ke pipi lo” aku yang mendengarnya hanya beranggapan seakan dia
menghiburku dan hanya membalas dengan senyum lebar dipipiku dan mengucapkan terima
kasih lagi kepadanya.
Selesai aku bersih-bersih aku melihat notif di hp ku ada
satu pesan dari Reyhan
Reyhan: “bagaimana keadaan mu sekarang sya ?”
Aku yang melihat pesan itu menyinggung senyum sedikit merasa
senang dan taklama kemudian masuk lagi sebuah pesan dan itu dari Reyhan juga
Reyhan:”udah gak usah sedih lagi biar aku hajar dia besok
disekolah”
Aku yang melihat pesannya langsung menelfonnya dan dalam
satu dering nada dia langsung menjawab, “kenapa sya ? udahkah lebih baik ?” aku
langsung menjawab “iya aku sudah sedikit lebih baik, dan akan semakin lebih
baik lagi jika kau melupakan kejadian tadi dan tidak akan melakukan hal-hal
yang tidak diinginkan.” Reyhan yang mendengar ocehanku hanya terkekeh dan
menjawab dengan santai ,”habisnya dia membuatmu bersedih sya.” Aku yang pun
langsung menjawab ,”aku sudah tidak apa-apa Rey please jangan lakukan hal yang
tidak-tidak” dan reyhan pun langsung menjawab “oke siap bos ku” aku yang merasa
jengkel langsung berbicara “aku serius Reyhan….” Dengan nada panjang dan reyhan
pun berdehem dan berbicara “oke aku tidak akan melakukan apapun asal kau
bercerita kenapa kau menjauhi ku kemarin dan seakan hilang menghindar dariku?” aku yang mendengar itu
terdiam .
Reyhan pun bertanya lagi “ kenapa Sya jawab, aku salah apa
sampai kamu menhindar dariku?” aku yang mendengar suara melasnya langsung
menjawab ,”tidak apa Rey hanya saja aku merasa tidak nyaman jika kita terlalu
dekat.” Dan seperti biasa Reyhan menghela nafas panjang seakan tidak percaya
dengan jawaban ku dan lanjut berbicara lagi “apa ini karena ketiga temanmu ? “
aku yang mendengar itupun terkesimah dan diam seribu bahasa, Reyhan pun
melanjutkan ,”sya udah berapa kali sih aku bilang sama kamu kalo aku gak suka
sama ketiga teman kamu kenapa kamu tetep maksa aku tetep harus senyum depan
mereka sya ? please jujur sya ini karena mereka kan ?” aku yang mendengar
pernyataan Reyhan mulai terisak dan menjelaskan kepada Reyhan kalau aku salah ,
berusaha menghindar dari maslaah dengan menjauh dengannya tanpa memberi
penjelasan.
Dan reyhan pun memaafkan sifatku yang terlalu berfikir
pendek itu dan dia selalu memintaku untuk tidak memaksanya lagi tersenyumpaksa
kepada ketiga temanku. Hari-hari berikutnya aku kembali bersama Reyhan lagi
tidak perduli dengan pandangan benci teman-temanku , hingga suatu hari saat
kelulusan sekolah Reyhan membawaku ke suatu tempat yang disana sudah banyak
teman-teman sekolahku dia menyatakan cintanya kepadaku karena sejak awal
bertemu dengan ku dia sudah merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama
kepadaku. Dan akupun menjawab “yes , Reyhan”.
Selesai
#sabtulis