Senin, 17 April 2017

Cerita pendek dalam hidup saya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,Kali ini saya akan bercerita tentang semua tema (cinta kepada Allah,cinta kepada orangtua,cinta kepada sahabat)


Dalam cerita pendek saya kali ini ,kenapa demikian ? dikarnakan dari ketiga tema tersebut ada kesinambungan dalam hidup saya yang akan saya ceritakan. Sedikit cerita ,saya adalah anak kedua dari dua bersaudara papa saya hanya pegawai swasta dari salah satu perusahaan swasta. Dan mama saya hanyalah seorang ibu rumah tangga . untuk saat ini saya sangat lah bersykur karna Allah telah memberikan saya hidup sampai saat ini dan dengan kasih sayang dari kedua orang tua saya sampai saat ini.


Awal kisah saat saya masih menduduki bangku sekolah dasar kelas 4 SD  mama saya sempat drop karna sakit yang dideritanya yaitu sakit turunan Diabetes saya yang saat itu masih tidak terlalu paham dengan situasi saat itu tidak terlalu memikirkannya tapi satu hal yang saya ingat saat itu ialah sangat teramat sedih karna melihat mama yang terbaring lemah dirumah sakit dan harus rawat inap dan membuat saya selalu bertanya “mama kapan pulang pa?” karna terlalu seringnya saya bertanya papa saya yang saat itu sehabis pulang dari rumah sakit langsung menderaikan air matannya dan meluapkan kesedihan yang sama seperti saya yang tidak tega dengan kondisi mama saat itu dan jujur saja itulah pertama kalinya saya melihat papa saya menangis takterbendung didepan saya walau saya hanya sebatas  anak SD tapi saya sangatlah memahami bagaimana perasaan papa saat itu.tibalah beberapa minggu berikutnya mama sudah bisa pulang kerumah dan saya sangat lah gembira dan menyambut kedatangan mama dirumah.


Setalah kejadian mama sakit mama jadi lebih gampang capek dan masih sering merasa sakit dan semacamnya  yang membuat saya jadi lebih was-was kepada mama untuk selalu berhati-hati dalam melakukan aktifitas apapun. Dan setelah saya SMP saya menjadi anak yang sering jalan tanpa ijin orang tua saya sering pulang malam saya saya mulai mengetahui apa itu pacaran dan jarang mendengarkan orang tua karna pada saat itu saya sangat lah menikmati masa-masa SMP bersama teman saya saat itu ,saya tau yang saya lakukan itu salah dan tidak pantas ditiru. Tetapi setelah menginjak bangku SMA baru lah saya memahami apa yang saya lakukan saat itu sangat lah salah, seiring berjalannya waktu saya memilik beberapa sahabat dekat walau memang saat SD dan SMP saya punya sahabat tapi lebih kerasa pershabatannya ialah saat saya menginjak bangku SMA kami sering menghabiskan waktu bersama-sama dan kami sering bercerita dan saling memberi masukan dan saling support  baik dalam suka maupun duka, karna saya ini tipikal orang yang tidak bisa berteman hanya pada orang-orang itu saja jadi saya memberanikan diri untuk mencoba berteman dengan berbeda kelas ,berbeda angkatan, dan semacamnya.


Panjangnya perjalanan SMA saya sampailah pada saat saya kelas 3 SMA yaitu saat-saat penentuan untuk menuju kejenjang yang lebih tinggi tapi …. saya tidak dapat jalur undangan saat itu dan sangat membuat kedua orang tua saya kecewa tapi mereka tetap mensupport saya bahwa jalur untuk ke Universitas negeri bukan hanya dari jalur undangan dan setelah pengumuman UN saya cukup puas dengan hasil saya walaupun saya tau itu sangat lah tidak berpengaruh untuk kejenjang selanjutnya. tibalah saat tes tertulis dimulai saya mencoba mengerjakan soal dengan sebisa saya hanya saja pada saat itu saya tidak dapat juga karna pilihan PTN saya terlalu tinggi dan peminatnya amat sangat banyak bahkan bukan hanya tingkat Jakarta melainkan senasional saya harus berebut kursi ke PTN tersebut dan saya tetap semangat dengan mengikuti ujian mandiri dari salah satu PTN dijakarta dikarnakan saya tidak boleh memilih D3 karna kata papa saya “nanggung dek” jadi saya memilih jurusan yang S1 dan alhasil saya tidak diterima juga dan pada saat itulah titik dimana saya sangat merasa kecewa dengan diri saya sendiri dan saya sangat lah sedih tapi mama papa saya masih menyemangati saya untuk selalu semangat tapi itulah yang membuat saya menjadi lebih-lebih sedih karna saya telah membuat mama papa  saya kecewa berkali-kali sampai akhirnya saya mendapatkan beasiswa di universitas swasta karna saya gamau bikin mama papa saya kecewa saya akhirnya menerima nya.


Awalnya saya merasa tidak tega sama mama papa saya yang harus mencari uangan dan mengumpulkan uang untuk saya kuliah di universitas swasta karna dari mulai saya SD , SMP, dan SMA Alhamdulillah saya selalu masuk sekolah negeri jadi saat mama papa harus dihadapi dengan saya yang harus kuliah swasta mama papa menerima itu dengan lapang dada dan selalu bilang “jangan mikirin uang dek mama sama papa bakalan usahain sebisa mungkin buat kamu kuliah” disitu saya merasa sedih dan harus lebih semangat untuk membuktikan bahwa saya bisa , saya mampu dan akan membuat mama papa bangga sama sarah nanti. walau saya sering dilanda galau karna susah dan rumitnya jurusan yang saya ambil ini bahkan ada beberapa teman yang pindah  dan berhenti kuliah karna tidak sanggup dengan pelajarannya tapi saya masih semangat dengan pendirian saya karna “mama papa udah berusaha sebisa mungkin buat kuliahin saya ,masa saya malah menyia-nyiakan kesempatan ini, harusnya saya buktiin kalo saya bisa lebih dari mereka” itulah yang saya tanamkan dalam pikiran saya saat ini.walau terkadang saya sesekali suka merasa iri kepada beberapa sahabat saya yang keterima dijalur PTN saya sangat sedih tapi juga bahagia . Tapi dengan kebaikan para sahabat saya itu pula yang meyakinkan saya untuk selalu semangat kuliah walau hanya sebatas swasta tapi harus tetap semangat dan buktikan dalam diri kita bahwa kita bisa sukses bersama.


Maka dari itu saya sangatlah bersyukur kepada Allah saya masih bisa kuliah dan selalu diberi kesehatan sampai saat ini walau banyak rintangan yang harus saya dan keluarga saya hadapi untuk mencapai jenjang ini saya hanya bisa berharap bahwa saya akan buktikan kalau kelurga saya gak bisa dipandang sebelah mata dan saya akan membuktikan bahwa saya mampu untuk sukses dan buat bangga mama papa saya dan keluarga saya. Terkadang ada saja masalah yang menimpa tapi kita tetap menjalaninya dengan iklas maka dari itu lah kami tau “tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya” 


~~~~~~~~~~~~~~~~~TAMAT~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Dari cerita singkat saya diatas saya bisa menyimpulkan bahwa dalam hidup haruslah tau cara ikhlas dan mengikhlas kan dan harus tetap semangat walau itu bukan kemauan kita bagaimanapun juga tuhan tau mana yang terbaik untuk kita mana yang tidak maka dari itu kita haruslah banyak bersyukur dan terus berdoa yang terbaik.dan point utama haruslah berbakti kepada orang tua ,omongan orang tua adalah doa dan haruslah lebih mendengarkan kata orang tua dan jangan lah sesekali membantah orang tua apalagi membuatnya sedih karna sikap kita.


TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2 (INDIVIDU)

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2 (INDIVIDU)
DOSEN                  :  RAMITA HAPSARI
NAMA                   : SARAH INDAH CHAIRUNISA
NPM                    : 16116837
KELAS                  : 1KA19

Cerpen tentang Cinta kepada Lawan jenis

Betapa konyol-nya ku dulu

            Pada saat aku masih menduduki bangku SMP aku sangat mengenal jelas sosok itu dia adalah kakak kelas 3 di sekolahku dialah yang selalu memberikan senyuman ramah pada setiap orang yang menyapanya ,dia tidak pernah terusik dengan segala godaan merayu kepadanya dan dia selalu membuat setiap orang yang melihatnya pasti akan sangat penasaran akan dirinya.

            aku yang masih menduduki bangku kelas 1 SMP itu sudah jelas tertarik padanya bukan hanya rupanya yang menawan tapi dari sikap dan kebaikannya pada setiap orang yang lebih tua bahkan yang membencinya sekalipun tetap iya perlakukan dengan baik entah apa yang ada difikirannya saat itubisa baik sama semua orang hingga bisa begitu mempesona dimataku dan apa dayaku yang hanya bisa mengaguminya dari jauh.

            Sampai pada suatu ketika saat aku dengan sengaja melewati depan kelasnya aku bertukar pandang dengannya aku yang merasa melihat responnya hanya bisa tersenyum malu dan betapa bahagiannya aku dia juga membalas senyuman ku.aku yang sudah senyum-senyum tidak karuan itu memutuskan untuk kembali kekelas yang sempat aku tinggalkan dengan embel-embel ketoilet.

            Tapi siapa sangka saat sepulangku kerumah tiba-tiba ada nomer yang entah punya siapa tiba-tiba menulis pesan menyapa “hai” aku yang penasaran dengan sang pengirimpun membalasnya dengan bertanya “ini siapa ya ?” dan tidak butuh waktu lama pesan itupun langsung dibalas yang mengatakan bahwa dialah kakak kelas ku itu aku yang masih belum percaya pun masih terus bertanya kejujurannya “seriusan ini siapa ?” entah itu dia atau bukan tapi saat itu aku sangatlah bahagia tapi takbutuh lama lagi pesan itu dibalas dan berisikan “seriusan ini aku kak Gilang” .

aku yang benar-benar shock dengan sitausi itupun sampai lupa membalas pesannya karna siapa sangka orang yang kita suka malah mengirim pesan terlebih dahulu pada kita dan satu pikiranku pada saat itu “darimana dia dapet nomer ku-_-“tapi aku abaikan itu dan membalas pesannya lagi “kak gilang yang kelas 3 kah ?” aku masih belum percaya 100% karna aku takut itu hanya bualan semata dan terkadang teman sekelas ku suka mengerjaiku maka dari itu aku harus antisipasi taklama pesan pun masuk “iya sarah,emang gilang mana lagi” dan pada saat itulah aku benar-benar sangat senang .

Tak butuh waktu lama untuk saling mengenalan dengannya selebihnya kita saling mengirim pesan saling bertanya,bercanda,dan bergombal ria bahkan aku seperti sudah mengenalnya sangat lama padahal baru beberapa jam saja kita saling mengirim pesan. Dan tibalah hari esok saat dimana aku takut untuk menemuinnya memang kita sudah saling kenal dan bisa dibilang dekat tapi itukan hanya sebatas dichat aku pasti bakal sangat gugup jika harus bertemu dengannya hari itu. Saat aku sudah masuk kekelas aku menyapa teman-teman yang sudah datang dan mereka terheran-heran dengan sikap ku yang tidak seperti biasanya padahal saat itu aku merasa biasa saja tapi beberapa dari mereka bilang saat itu aku terlihat tidak segembira biasannya dan aku mencoba untuk biasa saja.

Saat waktu istirahat tiba rasa gugup ku kembali menghinggap entah apa penyebabnya sepertinya aku sangat teramat gugup saat itu dan kedua sahabat ku mengajak ke kantin karna katanya mereka sangat lapar setelah pelajaran matematika tadi. Dan setibannnya di kantin ternyata ada kak gilang lagi duduk bersama teman-temannya aku yang tidak sengaja melihatnya langsung menjadi salah tingkah saat dia berbalik melihatku.

Para sahabatku sedang melahap makanan yang mereka pesan beda denganku yang hanya minum jus alpukat seketika kedua sahabatku berhenti melahap makanannya dan memberi kode ku untuk melihat kebelakang karna pada saat itu aku lagi menikmati jus ku jadi mengabaikan mereka tak butuh waktu lama mereka masih tetap mengisyaratkan ku dan saat aku ingin melihat kebelakang sudan ada satu tepukan dipundak ku.

Dan aku paham ternyata kedua sahabatku itu ingin memberi tau kalo kak gilang ada dibelakangku sejak lama dan bertanya kepada kedua sahabatku “kenapa sarah gak makan ?” menggunakan isyarat mulut dikarnakan kedua sahabatku yang sedikit lemot mereka tidak menangkap apa yang dimaksud kak gilang dan jadilah kak gilang sendiri yang bertanya padaku “kenapa gak makan sar?’ aku yang saat itu masih sedikit deg-degan beserta gugup hanya bisa mengangguk.dia yang merasa tidak puas dengan jawabanku pun langsung menarikku untuk ikut dengannya.

Ternyata dia membawa ku kekelasnya,betapa malunya aku diliatin kakak kelas cewek yang seakan memandangku “siapa dia” aku hanya bisa diam dan mengikuti kak gilang,setibanya dibangku kak gilang dia langsung mengelurkan kotak bekalnnya untuk ku dan berkata “aku tau pasti kamu bosen kan sama makanan dikantin” aku yang melihatnya hanya bisa terdiam dan melihanya sampai dia kesal karna tidak ada respon dariku maka dia langsung menyuapiku nasi goreng yang ada dibekalnnya itu ,aku langsung mengambil sendok itu dan bilang “aku bisa makan sendiri”

Tak butuh waktu lama untuk ku dan kak gilang saling berdekatan sampailah pada disaat kak gilang menembakku atau lebih tepatnya menyatakan perasaannya pada ku dan aku yang memang merasa senang langsung bilang “iya” tanpa pikir panjang. Namun hari demi hari kita lewatin,minggu demi minggu kita lalui kebersamaan kita menjadi semakin berkurang tidak seperti saat menjadi teman karna aktifitasnya yang sibuk dengan les nya untuk menjelang UN dan kesibukannya belajar yang lainnya, aku yang merasa bosan karna dia sudah tak seasik dulu mulai menjauh darinya tapi disitu kak gilang sering bilang “kamu harus ngerti kesibukan ku”dikarnakan pada saat itu aku sangat alibi jadi aku menyatakan ingin putus darinya,walau dia sempat menolak dan akan berubah tapi tetap saja tidak akan merubah pemikiranku saat itu.

Setelah kejadian pemutusan itu aku jadi merasa sedikit kasihan sama kak gilang karna dia kelihatan jadi sedikit cuek dengan sekitarnya bahkan dia tidak mau tersenyum hanya seditik saja saat kita berpapasan.dan setelah kelulusannya aku jadi merasa sepi karna tidak bisa bersamanya dan bahkan melihannya saja tidak bisa.tahun demi tahun berlalu belum lama ini aku mendapat pesan line dari kak gilang bahwa dia merindukan ku dan dari situlah aku mulai mencoba memperbaiki kesalahanku yang dulu. Dan dengan penasaranku yang dulu aku memberanikan diri bertanya “dari mana dapet nomer ku?” dan ternyata jawabannya “dari uang kembalian kantin (1000) ada tulisan nomer kamu dan nama kamu”.


            -TAMAT-

Minggu, 16 April 2017

TUGAS 2 ILMU BUDAYA DASAR

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2 (KELOMPOK)

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2 (KELOMPOK)
DOSEN                  :  RAMITA HAPSARI
NAMA                   : SARAH INDAH CHAIRUNISA
NPM                       : 16116837

KELAS                  : 1KA19



TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR



Nama                                                                 NPM
Iman Mulyawan Saputra                                              13116470
Paulina Maria Katharina                                               15116739
Sarah Indah Chairunisa                                               16116837








KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT karena dengan limpahan rahmat, taufik, hidayah, inayah dan karunianya kami masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk dapat membuat dan menyusun makalah ini. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan kita sebagai pembaca dan masyarakat umumnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini terlebih khusus ucapan trimakasih untuk Riki Abdillah yang meluangkan waktu untuk diwawancarai oleh kami.
Kami sangat menyadari bahwa dalam tugas ini, masih jauh dari sempurna dan masih banyak sekali kesalahan. Karena kami hanyalah manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Kami berharap semoga tugas ini bisa menambah pengetahuan dan menambah wawasan bagi siapa pun yang membacanya. Disamping itu kami juga sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, dengan maksud agar tugas ini bisa lebih baik lagi untuk yang akan datang. Aamiin.


   Jakarta, 17 April 2017

Penyusun










Pernikahan memang salah satu upacara sakral yang diharapkan sekali seumur hidup. Bentuk pernikahan banyak sekali macamnya dari yang paling sederhana sampai yang paling lengkap karena memakai upacara adat suatu daerah tertentu.
Orang Indonesia jika menikah niscaya tidak pernah meninggalkan adatnya. Kalau tidak mengikuti adat dari pengantin pria biasanya mengikuti adat pengantin wanita. Inti dari pernikahan sejatinya sama yaitu ingin mendapat restu dari orangtua dan masyarakat luas.
Banyaknya adat dan budaya di Indonesia, tentunya menjadikan banyak pula macam prosesi pernikahan adat yang berbeda-beda.
Seperti prosesi pernikahan adat sunda ini, kekayaan budaya tatar sunda dapat kita lihat lewat prosesi pernikahan adatnya yang diwarnai dengan humor namun tidak menghilangkan nuansa sakral dan khidmat.
Dalam pernikahan adat sunda hampir sama dengan adat pernikahan jawa dan daerah lainnya. Ada beberapa acara yang harus dilakukan untuk melangsungkan pernikahan. Diawali dengan meminta izin kepada kedua orangtua melalui pengajian.
Dilanjutkan dengan siraman sampai prosesi pernikahan. Bagi banyak orang sunda, tahap-tahap prosesi pernikahan adat wajib untuk dilakukan.
1.      Latar belakang adat pernikahan Sunda
Pernikahan adat yang ada di Indonesia sangatlah beragam, beberapa adat pernikahan tradisional besar yang sering di gunakan untuk mensakralkan acara pernikahan adalah pernikahan adat jawa, pernikahan adat minangkabau, pernikahan adat betawi, pernikahan adat tionghoa, pernikahan adat melayu, pernikahan adat batak, pernikahan modern begitu juga pernikahan adat sunda, dan masih banyak adat pernikahan lainnya.
Seperti kita tahu bahwa Indonesia memiliki beragam suku dan kebudayaan, jadi tidak heran apabila kita sering melihat upacara-upacara adat yang sangat unik. Upacara pernikahan adalah termasuk upacara adat yang harus kita jaga, karena dari situlah akan tercermin jati diri kita, bersatunya sebuah keluarga bisa mencerminkan bersatunya sebuah negara. Mungkin tidak menjadi masalah apabila
anda memilih atau menikah dengan orang yang satu suku, namun apa jadinya bila anda menikah dengan orang yang berbeda suku, beda adat dan kebiasaan, pasti anda harus mempunyai bekal pengetahuan tentang seluk beluk, dan tatacara pernikahannya.
2.      Unsur-unsur kebudayaan Sunda
a.    Bahasa
    Bahasa sunda juga mengenal tingkatan dalam bahasa, yaitu bahasa untuk membedakan golongan usia dan status sosial antara lain, yaitu :
Ø Bahasa sunda lemes (halus) yaitu dipergunakan untuk berbicara dengan orang tua, orang yang dituakan atau disegani.
Ø Bahasa sunda sedang yaitu digunakan antara orang yang setaraf, baik usia maupun status sosialnya
Ø Bahasa sunda kasar yaitu digunakan oleh atasan kepada bawahan, atau kepada orang yang status sosialnya lebih rendah.
Namun demikian di Serang dan di Cilegon, lebih lazim menggunakan bahasa Banyumasan (bahasa Jawa tingkatan kasar) digunakan oleh teknik pendatang dari suku jawa.
b.      Religi/Agama
Sebagian besar masyarakat suku sunda menganut Agama Islam, namun ada pula yang beragama kristen, hindhu atau budha, dll. Mereka itu tergolong pemeluk agama yang taat karena bagi mereka kewajiban beribadah adalah prioritas utama. Contohnya dalam menjalankan ibadah puasa, sholat lima waktu, serta berhaji bagi yang mampu. Mereka juga masih mempercayai adanya kekuatan ghaib. Terdapat juga adanya upacara-upacara yang berhubungan dengan salah satu fase dalam lingkaran hidup, mendirikan rumah, menanam padi, dan lain-lain.
c.       Mata Pencaharian
Mata pencaharian pokok masyarakat sunda adalah :
·      Bidang perkebunan, seperti tumbuhan teh, kelapa sawit, karet dan kina
·      Bidang pertanian, seperti padi, palawija, dan sayur-sayuran
·      Bidang perikanan, seperti tambak udang, dan perikanan ikan payau
·      Selain bertani, berkebun dan mengelola perikanan, ada juga bermata pencaharian sebagai pedagang, pengrajin, peternak.
d.      Organisasi Sosial
Sistem kekerabatan yang digunakan adalah sistem kekerabatan parental atau bilateral, yaitu mengikuti garis keturunan kedua belah pihak orang tua yaitu bapak dan ibu. Dalam keluarga sunda, bapak yang bertindak sebagai kepala keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku sunda.
Dalam bahasa sunda dikenal pula kosa kata sejarah dan sarsilah (silsilah, silsilah) yang maknanya kurang lebih sama dengan kosa kata sejarah dan silsilah dalam bahasa Indonesia. Makna sejarah adalah susun galur atau garis keturunan.
e.       Pada saat menikah, orang sunda tidak ada keharusan menikah dengan keturunan tertentu asal tidak melanggar ketentuan agama. Setelah menikah, penggantin baru bisa tinggal di tempat kediaman istri atau suami tetapi pada umumnya mereka memilih tinggal di tempat baru atau neolokal.
Dilihat dari sudut ego, orang sunda mengenal istilah tujuh generasi keatas dan tujuh generasi ke bawah, antara lain yaitu :
Tujuh generasi keatas :
-          Kolot           
-          Embah        
-          Buyut          
-          Bao          
-          Janggawareng          
-          Udeg-udeg
-          Gantung Siwur
Tujuh Generasi Kebawah :
-          Anak         
-          Incu          
-          Buyut                        
-          Bao         
-          Janggawareng        
-          Udeg-Udeg
-          Gantung Siwur

3.      Nilai Budaya Suku Sunda yang masih ada
Selain budayanya, masyarakat Sunda juga terkenal kaya akan keseniannya. Nama Sunda berasal dari “su” artinya baik dan nda adalah kalimat penyambung/khiasan. Masyarakat Sunda yang terkenal dengan ramah tamahnya mempunyai berbagai sejarah yang menghasilkan berbagai kesenian tradisional. Orang-orangnya pun diyakini memiliki karakter yang baik dan ramah. Sesuai semboyannya Someah Hade ka Semah artinya sangat ramah pada tamu. Budaya orang Sunda memang terkenal sangat ramah, murah senyum, lemah-lebut, periang, mereka pun sangat menghormati orang yang lebih tua, hal-hal seperti itu sudah diajarkan sejak mereka duduk di bangku SD. Hanya saja berbaurnya masyarakat luar, membuat budaya bercampur. Adat istiadat masyarakat Sunda perlahan memudar tetapi masih sampai sekarang kita dapat menjumpai orang orang sunda yang memiliki karakter ramah,murah senyum,periang dan menghormati orang yang lebih tua.
Walau begitu, ternyata kesenian tradisional Sunda masih dilestarikan. Tidak sedikit kesenian Sunda yang tetap dibudidayakan hingga sekarang. Kesenian apa saja ya?
1.      Wayang Golek
Ciri-ciri kesenian wayang adalah selalu membutuhkan bantuan Dalang yaitu sebutan untuk orang yang mengendalikan para wayang. 1 dalang bisa memainkan 4-10 karakter wayang. Namun sayang, dengan karakter suara yang berbeda-beda dari tiap karakter wayang.

2.      Tari Jaipongan
Jaipongan adalah jenis tarian traidisional Sunda, tepatnya dari Karawang. Lahir dari tangan kreatif H. Suanda pada tahun 1976. Tarian Jaipongan adalah campuran dari seni lain seperti pencak silat, topeng banjet, ketuk tilu, wayang golek dan lain-lain. Tarian ini sangat pesat berkembangnya, musiknya pun diiringi oleh degung, ketuk, rebab, gendang, kecrek, sinden, dan goong. Cocok ya, tari tradisional iringan musiknya juga tradisional, pakaiannya pun menggunakan pakaian tradisional Sunda yang terdiri dari sampur, apok dan sinjang. Biasanya penari berlenggak lenggok mengikuti instrumen musiknya. Walau terdengar gampang, sebenarnya tarian ini lebih susah karena membutuhkan kelenturan tubuh.

3.      Degung
Degung menjadi alat tradisional Bandung yang sudah terkenal di penjuru Indonesia. Degung pertama kali dibuat oleh H.J Oosting sejak 1879. Diambil dari bahasa belanda “De Gong” artinya gamelan. Alat musik ini kian marak hingga sekarang dan mengundang banyak peminat seni.
Kalau didengar bunyinya sih, bisa mengiringi musik dangdut, Jaipongan, mengiringi Sinden, dan lain-lain.

4.      Rampak Gendang
Alat tradisional sunda yang satu lagi yaitu rampak gendang. Kata rempak gendang diambil dari kalimat gendang serempak. Yang terdiri dari beberapa gendang, gong, saron dan dimainkan secara serempak. Tidak jarang alat musik ini dimainkan banyak orang bahkan bisa lebih dari 10 orang. Mereka berkolaborasi memadukan musiknya.
Rempak gendang biasanya dipadukan dengan berbagai alat musik seperti gitar, gamelan degung, rebab. Akhir-akhir ini rempak gendang dikolaborasikan dengan tari jaipong, musik dangdut, sampai lagu pop. Alat musik ini berkesan energik, keren dan bersemangat.

5.      Sisingaan
Sisingaan mulai diciptakan pada tahun 1975, berasal dari kota Subang. Sebelum terciptanya kesenian ini, para seniman berdiskusi tentang kesenian Reog di Jawa Timur yang sangat menarik minat, maka diciptakanlah kesenian yang mampu menunjukan identitas khas Sunda.
Ciri khasnya membawa boneka-boneka Singa diiringi 4 penggotong pada 1 singa. Sisingaan pun terbuat dari beberapa jenis. Kayu penggotong terbuat dari bambu, singa tersebut juga terbuat dari kayu, bulu-bulu ekornya terbuat dari benang rafia, dan badannya dibungkus oleh kain hingga benar-benar mirip Singa. Tradisi ini biasanya diadakan untuk menerima tamu khusus, khitanan/sunatan, hari besar dan acara khusus kesenian

6.      Kuda Renggong
Kesenian lain yang berasal dari Sunda adalah Kuda renggong, tarian ini berasal dari Sumedang, Renggong disini artinya keterampilan, kuda yang digunakan telah dilatih untuk menari mengikuti irama musik, kuda yang dipilih pun tidak berbadan loyo, rata-rata berbadan tegap dan kuat. Musik yang mengiringinya adalah kendang.
Sejarah kuda renggong ini pertama kali muncul dari desa Cikurubuk hingga menyebar ke kabupaten Sumedang.

7.      Bajidoran
Bajidoran adalah sebuah kesenian rakyat yang berasal dari Subang dan Karawang. Para penari atau yang biasa disebut Ronggeng akan melenggak lenggok menari mengikuti tabuhan gendang dan gamelan. Para pria mendekati dan menyawerkan uang pada Renggong, seseorang yang menyawerkan uang biasanya di sebut Bajidor.
8.      Cianjuran
Cianjuran adalah kesenian dari Cianjur, sebenarnya nama alat musik ini adalah mamaos. Alat musik khas sunda sejak tahun 1930. Alat musik ini terdiri dari kecapi ricik, dipadukan dengan suling, rebab, dan kacapi indung. Dibarengi oleh penyanyi dengan berbahasa Sunda, bernyanyi dengan cengkok mirip Sinden. Bila didengar selintas, kecapi ini mirip lho dengan kecapi tradisional khas China.
Di Sunda itu sendiri, biasanya Cianjuran digunakan di perayaan pernikahan, khitanan, hiburan dan upacara adat.
9.      Kacapi Suling
Sesuai namanya, kecapi suling yang terdiri dari instrument kecapi dan suling.

4.      Tradisi dan Tahapan Pernikahan adat Sunda
A.    Upacara Adat Sunda Sebelum Akad Pernikahan
Pernikahan memang satu upacara sakral yang diharapkan sekali seumur hidup. Bentuk pernikahan banyak sekali bentuknya dari yang paling simple dan sedikit ribet karena menggunakan upacara adat.
Kekayaan budaya Tatar Sunda tampil lewat upacara pernikahan adatnya yang unik dan kaya makna. Prosesi pernikahan diwarnai humor yang menyegarkan dan mengakrabkan, tapi tak menghilangkan nuansa sakral dan khidmat. Berikut rangkaian tata cara pernikahan adat Sunda sebagai panduan bila Anda ingin menikah secara adat ini :
1)      Nendeun Omong (Menyimpan Ucapan)
Nendeun omong (menyimpan ucapan) yaitu pembicaraan orang tua atau utusan pihak pria yang berminat mempersunting seorang gadis. Tahap pertama dalam prosesi pernikahan adat Sunda ini memiliki arti pembicaraan orang tua kedua pihak mempelai atau siapapun yang dipercaya menjadi utusan pihak sang pria yang memiliki rencana mempersunting sang gadis. “Neundeun omong” (dalam bahasa Indonesia berarti menaruh perkataan atau menyimpan janji) ini merupakan pembicaraan di mana orangtua sang pria menginginkan sang gadis untuk menjadi menantunya. Dibutuhkan kepandaian berbicara dan berbahasa, serta tentunya keramahan.

2)      Narosan (ngalamar / nyeureuhan )
Tahap ini hampir mirip dengan tahap pertama, akan tetapi dalam lamaran ini, orangtua pihak pria beserta keluarga dekat  mendatangi calon besannya membawa makanan atau bingiksan dan membawa “lamareun” sebagai simbol pengikat. Simbol pengikat ini bisa berupa uang, seperangkat pakaian, atau cincin. Selanjutnya, kedua belah pihak mulai membicarakan waktu dan hari yang baik untuk pernikahan.
3)      Nyandakeun atau Seserahan
Selanjutnya dilakukan seserahan yang dilakukan 3-7 hari sebelum pernikahan. Dalam tahapan ini calon pengantin pria membawa uang, pakaian, perabot rumah tangga, makanan, dan lain-lain.
4)      Ngecagkeun  Aisan
Calon pengantin wanita keluar dari kamar dan secara simbolis digendong oleh sang ibu, sementara ayah calon pengantin wanita berjalan di depan sambil membawa lilin menuju tempat sungkeman. Upacara ini dilaksanakan sehari sebelum resepsi pernikahan, sebagai simbol lepasnya tanggung jawab orang tua calon pengantin.
Proferty yang digunakan pada upcara ngaras diantaranya yaitu :
  1. Palika atau pelita atau menggunakan lilin yang berjumlah tujuh buah. Hal ini mengandung makna yaitu rukun iman dan jumlah hari dalam seminggu.
  2. Kain putih, yang mengandung makna niat suci.
  3. Bunga tujuh rupa, mengandung makna bahwa perilaku kita, selama tujuh hari dalam  seminggu harus wangi yang artinya baik.
  4. Bunga hanjuang, mengandung makna bahawa kedua calon pengantin akan memasuki alam baru yaitu alam berumah tangga.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan upacara ngaras adalah sebagai berikut :
  1. Orang tua calon pengantin perempuan keluar dari kamar  sambil membawa lilin/ palika  yang sudah menyala,
  2. Kemudian di belakangnya diikuti oleh calon pengantin peremupan sambil dililit (diais) oleh ibunya.
  3. Setelah sampai di tengah rumah kemudian kedua orang tua calon pengantin perempuan duduk dikursi yang telah dipersiapkan.
  4. Untuk menambah khidmatnya suasana  biasanya sambil diiring alunan kecapi suling dalam lagu ayun ambing.
5)      Ngaras
Upacara ngaras artinya membasuh kedua telapak kaki orang tua sebagai tanda berbakti kepada orang tua. Pelaksanaan upacara ini dilaksanakan setelah upacara ngecagkeun aisan.
  1. Calon pengantin permpuan bersujud dipangkuan orang tuanya  sambil berkata: “ Ema, Bapa , disuhunkeun wening galihna, jembar manah ti salira. Kersa ngahapunten kana sugrining kalelepatan sim abdi. Rehing dina dinten enjing pisan sim abdi seja nohonan sunah rosul. Hapunten Ema, hapunten Bapa hibar pangdu’a ti salira “
  2. Orang tua calon perempuan menjawab sambil mengelus kepala anaknya : “ Anaking, ! Titipan Gusti Yang Widi ! Ulah salempang hariwang, hidep sieun teu tinemu bagja ti Ema sareng ti Bapa mah, pidu’a sareng pangampura, dadas keur hidep sorangan, geulis !
  3. Selanjutnya kedua orang tua calon pengantin perempuan membawa anaknya ke    tempat siraman untuk melaksanakan upacara siraman.
6)      Siraman
Upacara siraman, artinya memandikan calon pengantin perempuan dengan air yang telah dicampur dengan air bunga tujuh rupa (kembang setaman). Maksud dari upacara siraman adalah sebagai simbol bahwa untuk menuju sebuah mahligai rumah tangga yang suci harus pula diawali dengan tubuh serta niat yang suci pula.
Adapun pelaksanaan upacara siraman adalah sebagai berikut:
  1. Sesudahnya membacakan do’a, orang tua laki-laki dari calon pengantin permpuan langsung menyiramkan air dimulai dari atas kepala hingga ujung kakinya. Setelah itu diteruskan oleh ibunya dengan pelaksanaan sama seprti tadi. Dan setelah itu dilanjutkan oleh para kerabat dengan jumlah harus tujuh orang dan harus sudah menikah.
  2. Pada siraman terakhir biasanya dilakukan dengan melafalkan jangjawokan (mantra-mantara ).
7)      Ngerik
Mengerik bulu-bulu yang berada di sekitar wajah supaya hasil riasannya baik. setelah melaksanakan upacara siraman rangkaian upacara selanjutnya yaitu, ngerik atau ngeningan.
Kata ngeuyeuk berasal dari kata ngaheuyeuk yang berarti mengurus, mengolah. Yaitu, mengurus lembaran-lembaran daun sirih disusun kedua lembar perut daun sirih (beuteung seureuh) disatukan selanjutnya diikat menggunakan tali dari benang (kanteh). Acara selanjutnya yaitu berlomba membuat lukun (gulungan daun sirih yang tekah dibubuhi apu dan gambir).
Acara nyeuyeuk seureuh biasanya dihadiri oleh kedua calon pengantin beserta dengan keluarganya,  yang dilaksanakan pada malam hari sebelum acara akad nikah.
Tata cara melaksanakan upacara ngeuyeuk seureuh adalah sebagai berikut:
  1. Alat dan bahan ( perlengkapan ) ngeuyeuk suereuh ditaruh diatas selembar tikar pandan, kemudian ditutup memakai kain putih (kain kapan)
  2. Pemandu acara kemudian memanggil orang-orang yang akan melaksanakan (membantu) upacara ngeuyeuk seureuh yang berjumlah tujuh orang. Angka tujuh dianggap keramat.
  3. Yang menyaksikan upacara ngeuyeuk seureuh biasanya kebanyakan kaum perempuan. Untuk membedakan antara pelaksana upacara dengan penonton biasanya menggunakan benang putih.
  4. Anak gadis atau jejaka dilarang menyaksikan upacara ini, karena dipercaya akan sulit mendapatkan jodoh (jomblo).
B.     Upacara Adat Sunda Akad Pernikahan
Pada hari yang telah ditetepkan dan disepakati oleh kedua keluarga calon pengantin. Rombongan keluarga calon pengantin pria datang ke kediaman  calon pengantin perempuan. Selain membawa untuk mas kawin biasanya juga membawa barang-barang seperti peralatan dapur, perabotan kamar tidur, kayu bakar, gentong (gerabah untuk menyimpan beras).
C.    Upacara Adat Sunda Setelah Akad Pernikahan
Setelah melaksanakan akad nikah kedua mmempelai masih harus melakukan serangkaian upacara adat yang disebut bantayan. Orang yang memimpin upacara ini harus orang yang mempunyai watak humor. Adapun acara adat yang dilakukan pada upacara bantayan adalah sebagai berikut :
1)      Sawer pengantin
Kata sawer berasal dari kata panyaweran , yang dalam bahasa Sunda berarti tempat jatuhnya air dari atap rumah atau ujung genting bagian bawah. Mungkin kata sawer ini diambil dari tempat berlangsungnya upacara adat tersebut yaitu panyaweran.
Bahan-bahan yang diperlukan dan digunakan  dalam  upacara sawer ini tidaklah lepas dari symbol dan maksud yang hendak disampaikan lepada penganti baru ini, seperti :
a.       beras yang mengandung symbol kemakmuran. Maksudnya mudah-mudah setelah berumah tangga pengantin bisa hidup makmur
b.      uang recehan mengandung symbol kemakmuran maksudnya apabila kita mendapatkan kemakmuran kita harus ikhlas berbagi dengan Fakir dan yatim
c.       kembang gula, artinya mudah-mudah  dalam melaksanakan rumah tangga mendapatkan manisnya hidup berumah tangga.
d.      kunyit, sebagai symbol kejayaan mudah-mudahan dalam hidup berumah tangga bisa meraih kejayaan.
e.       Kemudian semua bahan dan kelengkapan itu dilemparkan, artinya kita harus bersifat dermawan.
2)      Nincak endog (menginjak telur)
Mengandung symbol keperawanan dan benih  artinya agar pengantin perempuan bisa memberikan keturunan yang baik.
3)      Meuleum harupat (membakar lidi )
Mengandung maksud bahwa dalam memecahkan suatu permasalahan jangan   punya sifat seperti harupat yang mudah patah tetapi harus dengan pikiran yang bijaksana. Pelaksanaannya yaitu kedua mempelai memegang harupat saling berhadapan dan langsung mematahkannya.
4)      Buka pintu
Diawali mengetuk pintu tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintu dibuka. Pengantin masuk menuju pelaminan..Dialog pengantin perempuan dengan pengantin laki-laki seperti berikut ini :
5)      Huap lingkung
Setelah buka pintu dilaksanakan kedua mempelai dipertemukan, dan dibawa ke kamar pengantin untuk melaksanakan upacara huap lingkung.Perlengkapan yang harus disediakan seperti : sepasang merpati, bekakak ayam,nasi kuning, dll.
6)      Melepaskan sepasang burung merpat
Upacara ini mengandung maksud bahwa kedua mempelai akan mengarungi  dunia baru yaitu dunia rumah tangga.
7)      Numbas
Upacara numbas biasa dilaksanakan satu minggu setelah akad nikah. Upacara numbas mengandung maksud untuk memberi tahu kepada keluarga dan tetangga bahwa pengantin perempuan “tidak mengecewakan “ pengantin laki-laki. Upacara numbas dilakukan dengan cara membagi-bagikan nasi kuning.


TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN NARASUMBER

Sebelum menulis hasil transkrip wawancara dengan narasumber yakni Pak Riki Abdillah, kami ingin menginformasikan bahwa narasumber yang kami wawancarai ini berasal dari Sunda tetapi pernikahannya tidak memakai adat Sunda. Ini dikarenakan pada saat itu kondisi dari bapak ibu dari pihak istri tidak dalam kondisi baik. JAdi mereka memutuskan untuk menikah secara “normal” tanpa adat.




Wawancara Bang Riki
Sarah               : Selamat siang buat bang Riki , bang riki ini asal darimana?
Bang Riki        : Saya asal dari Sunda.
Sarah               : “Kalau istrinya bang riki?”
Bang Riki        : dari, dia dari … ibu dari jawa bapaknya dari batak.
Sarah               : “Tanggal pernikahannya waktu itu tahun berapa?”
Bang Riki        : tanggalnya 7 juli 2008.
Sarah               : “Pernikahan bang riki memakai adat atau?”
Bang Riki    : Kebetulan saya nikah tidak pake adat jadi pake seperti orang kebanyakan saya     lamaran,tentuin tanggal ,ketemu keluarga,tanggal udah dapet akhirnya saya        melangsungkan pernikahannya di KAU abis itu resepsinya dirumah mertua ditanggal yang sama.
Sarah               : “Jadi hitungannya lama berlangsungnya pernikahan itu berapa hari?”
Bang Riki        : Satu hari penuh dari jam 8 pagi sampai selesainya jam 9 malam.
Paulina         : Tadi bang riki bilang tidak memakai adat ya berarti disini bisa dikatagorikan pernikahan bang riki ini pernikahan yang biasa maksudnya pernikahan yang tidak memakai adat yang normal, mengapa bang riki tidak memilih pernikahan adat karna keliatannya yang saya ketahui ada adat pernikahannya untuk orang sunda atau istrinya orang orang jawa. “mengapa kalian memilih untuk tidak memakai adat?”
Bang Riki    : Satu karena dipihak mertua khususnya ibu mertua dia kurang sehat jadi kalo melangsungkan pernikannya secara adat memerlukan tenaga yang lebih jadi itu di skip di tidak dilakukan dan yang kedua dari mertua bapak dia tidak punya waktu banyak kebetulan dia  punya usaha di pasar induk jadi dia punya waktu hanya dari jam 8 sampai jam 12
Jadi itulah makanya saya dan istiri saya memutuskan tidak melakukan adat jadi kita langsung ke intinya aja pernikahan, ijab Kabul, ada saksi sah secara agama dan hukum lalu kerumah melangsungkan resepsi dan resepsinya hanya sekedar untuk makan bersama dan segala macam udah sampai situ ajah
Paulina            : oke! “disini pernikahan ini atas dasar kemauan sendiri atau tidak ?atau karna dijodohkan atau memang ini pilihannya sendiri?”
Bang Riki        :Kalo ini bersih pilihan sendiri hanya saja untuk tanggalnya aja dari mertua yang cewek harus dipercepat karna saya dan istri saya  punya rencana pernikahan di akhir tahun itu di akhir tahun 2008 tapi pihak cewek maksudnya pihak ibu mertua maunya di percepat karna lebih cepat lebih baik
Sarah               : Oke! “untuk sekarang anak dari bang riki udah ada berapa ?”
Bang Riki        :Alhamdulillah saya punya 2 anak 1 cewek 1 cowok yang anak pertama cewek lahir  20 april 2009 kalo yang kedua lahir di tanggal 13 september 2009 dan semuanya lahir normal tidak ada kendala apapun yang satu di puskesmas dan yang satu dirumah sakit  dan seperti itu
Sarah             : ”Berlangsungnya pernikahan itu di KUA nya yang berada didaerah mana dan dibagian mananya?”
Bang Riki        : Saya nikah di KUA di aulanya kebetulan aulannya terletak di KUA kampung duku disitu memang khusus buat orang-orang yang menikah di daerah kramat jati  kebetulan saya domisili kramat jati jadi saya menikah di KUA kampung duku,saya dapat jam perikahannya dari jam  8 sampai jam 10 saya nikah karna pihak mertua laki berbeda keyakinan maka saya di walikan oleh wali hakim yang berasal dari KUA tersebut
Sarah               : “Untuk usia bang riki dengan istrinya perbedaan usianya berapa tahun?”.
Bang Riki        : Kalo ditahun gak sampe setahun jadi saya bedaanya hanya sepuluh bulan.
Sarah               : “Sekarang usia bang riki berapa ?”
Bang Riki        : Saya 33 tahun lebih 4 bulan
Sarah           : Terima kasih untuk waktu bang riki sudah mau meluangkan waktunya untuk wawancara saat ini makasih banyak ya bang riki
Bang Riki        :” iya sama-sama.”
Paulina            : kami tunggu ya bang riki foto pernikahannya setidak-tidaknya itu






Daftar Pustaka