Sabtu, 05 Mei 2018

PENDIDIKAN KARAKTER SEJAK DINI


Sikap dan perilaku dalam kehidupan sosial masih terlihat buruk dalam keseharian masyarakat yang dimana tidak memandang dari tingkatan sosialnya. Dikarenakan kurangnya pendidikan karakter yang telah hilang dalam masyarakat,yang hanya sedikit menerapkan pendidikan dini mengenai karakter dalam kehidupan sosial. Rasa saling menjaga dan saling bekerja sama masih kurang yang dimana sikap bertanggung jawab dan saat mengambil keputusan masih kurang dalam karakter kehidupan diri masing-masing.

Karakter dalam diri sendiri itu juga akan baik atau hilang tergantung dari manusia itu sendiri. Maka dari itu haruslah diberikan pendidikan karakter dimulai dari kecil dan dipertahankan hingga dewasa nanti. Karena bagaimanapun pendidikan karakter sejak dini adalah salah satu jalan yang bisa membantu dalam kehidupan kedepannya yang dimana mereka masih dalam tahap perkembangan. Didalam lingkungan yang dimana memiliki kultur sosial budaya yang beragam akan mempermudah dalam berinteraksi dan bersosialisasi baik itu dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat luas.

Maka jika memiliki karakter yang baik sejak kecil, maka akanlah memiliki individu yang jujur,adil,dan bertanggung jawab dalam kehidupannya. Karena akan mempermudah untuk menuju cita-cita individu tersebut terwujud, dengan selalu menerapkan pendidikan karakter sejak dini. Pendidikan karakter adalah cara untuk berpikir dan berprilaku dalam menjadi identitas dalm kehidupan agama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang baik.

Nilai-nilai dalam pendidikan karakter yang ada didalam nya antara lain yaitu Religius, Kejujuran, Toleransi, Kedisiplinan, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, gemar membaca dan bertanggung jawab .

Kesimpulannya , kita haruslah lebih memperhatikan sikap dan prilaku kita dalam kehidupa bersosialisasi ini karna bagaimanapun juga kita hidup bukan dari individualisasi yang dimana kita pasti akan membutuhkan bantuan orang lain, dan jika saja kita tidak memiliki sikap dan prilaku yang baik pasti kita akan merasa jauh dari masyarakat dan akan menjadi seseorang yang tidak berkembang yang hanya mementingkan diri sendiri yang bahkan tidak memikirkan saat nanti jika kita dalam kesulitan maka siapakah yang akan membantu kita jika tidak dari masyarakat disekitar kita .


#sabtulis

Jumat, 04 Mei 2018

KESALAHANKU




Di pagi hari ini sungguh berbeda dengan pagi sebelumnya, sinar mentari yang biasanya menerobos masuk ke sela-sela jendela kamarku kini sudah tidak bisa kurasakan lagi, sinar yang dulu menyinari wajahku hingga ku terbangun kini sudah tidak berpengaruh lagi. Aku mencoba membuka mata ku berharap akan terlihat setitik sinar namun apadaya semua itu sungguh terasa berat, kini kenyataan tetaplah kenyataan aku  tidaklah bisa melihat indahnya warna-warni dari mataku lagi. Aku yang saat ini sudah siap dengan pakaian sekolahku mulai berjalan perlahan-lahan menuju ruang makan yang bisa ku tebak pasti sudah ada ayah dan ibuku disana. Setelah sarapan aku pamit kepada kedua orang tuaku dan langsung diantar pak Joe menuju sekolahku dengan mobil.  Jarak rumahku dengan sekolah cukup menempuh jarak yang jauh sehingga membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di sekolah.

Sesampainya di sekolah pak Joe langsung mengantarkan ke depan kelas ku yang tidak jauh dari pintu gerbang sekolah. Setibanya disana aku langsung disambut teman-teman sekelas ku dan menggiringku ke tempat duduk. Banyak dari mereka yang merasa kasihan dengan ku , mungkin mereka khawatir dengan ketidak hadiranku selama lebih dari 1 bulan namun setelah aku datang dan melihat kondisi ku sekarang mereka cukup sedih dan ikut merasakan apa yang aku rasakan sungguh menyedihkan.

Satu hari berlalu semua terasa berbeda bagiku. Kini hari-hari ku sudah tidak ada warnanya lagi hanya hitam yang bisa aku lihat dan hanya pendengaran yang membantu ku melihat dalam imajinasiku. Jika saja kejadian itu tidak terjadi mungkin aku tidak akan seperti ini, bukan maksudku tidak menerma nasip hidup ini, hanya saja aku merasa menyesali itu semua sekarang. Mungkin sudah terlambat untuk menyesali itu semua sekarang karena jika saja aku tidak bertemu dengannya saat itu mungkin aku tidak akan jadi seperti ini.

Seseorang yang hanya aku kenal dari media sosial yang dimana aku tidak pernah bertemu dengan dia sebelumnya mengajak ku untuk bertemu pada jam 22.00  malam tepat setelah aku dan keluarga sampai dirumah, seseorang itu mengabarkan bahwa dia sudah berada tak jauh dari tempat tinggalku. Entah aku yang bodoh atau semacamnya karna aku mengiyakan dan berbohong kepada ayah dan ibuku kalo aku ingin ke minimarket terdekat untuk membeli keperluan sekolah lusa.

Setelah berjalan cukup jauh keluar ke taman yang berada diluar perumahanku, aku menemukan seseorang itu berada didalam mobil hitam yang berhenti dipinggir taman. Dia pun langsung menyuruhku masuk kedalam mobil yang didalamnya terdapat seseorang itu bersama satu temannya yang juga laki-laki. Aku yang saat itu mulai merasa gugup dan menyesali keputusanku ini hanya bisa diam dibangku belakang, taklama seseorang itu menuruh temannya untuk menyetirkan mobil. Dan selama perjalanan hanya ada kesunyian, aku yang masih merasa gugup hanya bisa berdoa dalam hati dan menggenggam kedua tanganku.

Taklama seeorang itu mulai mendekat disampingku dan mulai berbasa-basi mengucapkan ,” Hai, apa kabar ? ..... tidak usah gugup seperti itu.” Karena merasa aku hanya diam saja seseorang itu mulai menyentuh tanganku dan sungguh membuatku sedikit terkejut, dia pun mulai mengeluarkan senyum menyeramkan. Perlahan demi perahan dia mendekatkan bibirnya ke bibirku, aku yang merasa tidak terima dengan perlakuannya hanya bisa memberontak menolak dengan gerakan untuk menjauh darinya. Namun apa daya badanku yang terlampau kecil darinya, sungguh susah untuk ku berteriak karna dia yang masih berusaha menciumku dan mencengkram kedua tanganku dengan satu tangan besarnya itu. Mobil ini masih terus berjalan dengan aku yang menangis dan berdoa dalam hati berusaha untuk keluar dri situasi ini.

Aku takut sungguh takut hingga dia mencoba melakukan hal tidak senonoh lainnya kepadaku,walau aku berteriak sekalipun dia tetep melakuan hal itu bahkan sesekali menamparku hingga kepalaku membentur jendela disampingku itu cukup membuat kepalaku pusing yang membut semua energiku sedikit demi sedikit mulai melemah karena berusaha berontak. Hingga tiba saat dia mulai mencoba memberikan siletan demi siletan tajam diwajahku dengan karter sungguh perih yang kurasakan darah mengalir disetiap sisi wajahku. Aku menangis dan meraung-raung memohon agar dia berhenti melakukannya namun dia yang tidak menerima perlakuanku mulai mncoba menusuk kedua bola mataku dengan karter ditanganya itu.

Tak lama dari kejadian itu aku pingsan dan tidak sadarkan diri, selama satu minggu aku sempat tidak sadarkan diri dan membuatku cukup depresi dengan kejadian kemarin dengan kenyataan bahwa aku buta karena kejadian itu sungguh membuat ku ingin mengakhiri hidup saja. Walau aku sudah tau kedua pelaku itu sudah dimasukan kedalam jeruji besi tetapi tidaklah cukup untuk penderitaan baru yang aku rasakan saat ini. Penyesalan meman selalu datang terakhir,bahkan berbohong kepada orang tua pun tiak lah boleh kita lakukan, semua yang kini kurasakan hanya rasa syukur karena masih diberikan kehidupan lagi walau sudah tidak seperti dulu tetapi aku tetap bersykur dan mencoba menjalani hidup baru dengan bahagia .


SELESAI


#sabtulis