NPM : 16116837
KELAS : 1KA19
BAB
1
ISD
SEBAGAI SALAH SATU MKDU
1. Pengertian , Tujuan
, ISD dan IPS
A. Pengertian ISD
Ilmu sosial dasar adalah
pengetahuan yang membahasa masalah-masalah sosial, seperti yang diwujudkan oleh
masyarakat Indonesia dengan menggunakan fakta, teori dan konsep yang berasal
dari berbagai bidang pengetahuan seperti sejarah, ekonomi, geografi sosial,
sosiologi, antropologi dan psikologi sosial.
B.
Tujuan ISD
- Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian agar memperoleh wawasan yang lebih luas.
- Memahami dan menyadari kenyataan-kenyataan sosial dan masalah yang ada didalam masyarakat.
- Peka terhadap masalah sosial dan tanggap untuk ikutserta dalam usaha menanggulanginya.
- Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya dan mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
C. Kelompok Ilmu
Pengetahuan
1. Natural Science (ilmu pengetahuan alam)
Ilmu pengetahuan
dimana objek adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum pasti dan umum berlaku
kapan pun dan dimana pun. meliputi:
Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan lain-lain.
2. Social Science (Ilmu pengetahuan social)
Ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya. terdiri dari :
Sosiologi, Ekonomi, Politik Antropologi, Sejarah, Psikologi, geografi dan lain
lain
3. The Humanties (pengetahuan budaya)
Humanties berasal dari
bahasa latin “Humanus” yang berarti manusia, budaya dan halus. Jadi ilmu pengetahuan
budaya adalah ilmu yang mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaannya.
Metode pembelajarannya adalah dengan mengungkapkan peristiwa-peristiwa dan
pernyataan-pernyataan yang bersifat unik , kemudian diberi arti. meliputi : Bahasa, Agama, Kesusastraan,
Kesenian dan lain-lain.
2. ISD dan IPS
A.
Perbedaan Antara ISD dan IPS
Ilmu pengetahuan dapat
dikelompokan melalui beberapa cara. Secara umum ilmu pengetahuan dikelompokan
menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu
pengetahuan budaya atau lebih umum disebut ilmu pengetahuan humaniora.
Pengelompokan ilmu pengetahuan ini yang mendasari pengembangan Ilmu Alamiah
Dasar, Ilmu Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar sebagai matakuliah dasar umum
yang wajib diambil oleh mahasiswa di samping matakuliah dasar umum lainnya
seperti Agama, Pancasila, dan Kewiraan.
Mata kuliah Ilmu Sosial
Dasar bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu tetapi lebih merupakan kajian yang
sifatnya multi atau interdisipliner. Ilmu Sosial Dasar diajarkan untuk
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum kepada mahasiswa tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang
terjadi di sekitamya. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat memiliki
kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan sosialnya.
Dengan kepekaan
sosial yang dimilikinya, mahasiswa diharapkan memiliki kepedulian sosial dalam
menerapkan ilmunya di masyarakat.
Sedangkan
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
B. Persamaan Antara ISD
dan IPS
~ Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan pendidikan/pengajaran.
~ Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan pendidikan/pengajaran.
~ Keduanya bukan ilmu
disiplin yang berdiri sendiri.
~ Keduanya mempunyai
materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
3. Ruang Lingkup ISD
Ilmu sosial dasar adalah ilmu yang didefinisikan berdasarkan nilai penduduk/masyarakat yang bertempat di satu wilayah/ Negara yang dapat menilai, menyimpulkan, dan juga menganalasis suatu permasalahan yang berada di sekelilingya dengan cara bersosialisai,yang terpenting dalam ilmu sosial dasar yaitu: (fakta, konsep, dan teori) nilai tersebut semua diambil dari sejarah, ekonomi, geografi sosial ,sosiologi, antropologi, psykologi sosial.disetiap masalah pasti ada jalan keluarnya bagaimanapun itu caranya pasti ada saja yang menemukannya, melihat dari adanya fakta, maka dari itu didalam Ilmu sosial dasar terdapat tiga golongan bahan pelajaran seperti dibawah ini :
- Nilai yang menjadikan sebuah masalah masyarakat yang menjadi keprihatinan publik yang harus segera diselesaikan karena apa bila tidak diselesaikan keributan tersebut akan ke wilayah masyarakat yang belum pernah menghadapi masalah seperti itu maka akan merusak lingkungan tersebut.
- Menangani sebuah permasalahan yang timbul akibat disengaja atau pun tidak disengaja kita harus bisa mempelajari masalah tersebut agar tidak muncul masalah yang sama dengan tingkat kerumitan yang berbeda.
- Sesuatu yang keterkaitannya dengan masalah yang berhubungan dengan masalah yang satu dengan masalah yang lainnya, merupakan obyek yang tidak mudah untuk mencari sumber masalahnya apa bila semuanya memiliki keterkaitan dalam sumber yang sama.
NAMA : SARAH INDAH CHAIRUNISA
NPM : 16116837
KELAS : 1KA19
NAMA :
RIDA AFINA
NPM :
16116333
KELAS :
1KA19
BAB 2
PENDUDUK,
MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
1. Pertumbuhan
Penduduk
- Perkembangan Penduduk Dunia dengan Tabel
Tabel diatas adalah tabel mengenai
perkembangan penduduk dunia dari tahun 1830-2012.Dari tabel tersebut kita bisa
lihat bahwa perkembangan penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat, Dari
waktu ke waktu terjadi peningkatan jumlah penduduk dunia yang dengan jangka
waktu setiap tahunnya yang semakin menurun
- Penggandaan penduduk menggunakan tabel
Tabel di atas adalah tabel mengenai
penggandaan penduduk. Dari tabel tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa
penggandaan penduduk semakin waktu semakin meningkat. pada tahun 800 SM jumlah
penduduk hanya 5 juta orang, namun pada tahun 1650 jumlah penduduk mencapai 500
juta. Semakin tahun tingkat penggandaan penduduk semakin meningkat dengan
rentang tahun yang semakin dekat.
C. Faktor-faktor
Demografi
Secara umum ada tiga faktor
utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, diantaranya sebagai
berikut:
1. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah
dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau
dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari
fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran
fertilitas:
a. Pengukuran fasilitas tahunan adalah
pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah
penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
- Tingkat fertilitas kasar (crude birth
rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000
penduduk.
- Tingkat fertilitas umum (general
fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia
reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
- Tingkat fertilitas menurut umur (age
specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan
pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
- Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan
penduduk (birth order specific fertility rates) adalah perhitungan
fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b b. Pengukuran fertilitas komulatif adalah
pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga
mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukurannya adalah:
- Tingkat fertilitas total adalah jumlah
kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup
hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut
umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
- Gross reproduction rates adalah
jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa
reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum
mengakhiri masa produksinya.
2. Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah
kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas
khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000 individu
per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi
100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3. Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa
berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak
kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baruuntuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin
atau karena over populasi.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya fertalitas penduduk:
1. Faktor demografi, antara lain adalah:
a. Struktur umur
b. Struktur perkawinan
c. Umur kawin pertama
d. Paritas
e. Disrupsi perkawinan
f. Proporsi yang kawin
2. Faktor non demografi, antara lain
adalah:
a. Keadaan ekonomi penduduk
b. Perbaikan status perempuan
c. Tingkat pendidikan
d. Urbanisasi dan industrialisasi
D.
Tingkat Kematian Kasar dan Kematian yang khusus
~ Kematian
Kasar
Tingkat kematian kasar
adalah banyaknya orang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk
pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 100 orang sehingga dapat di tuliskan rumus sebagai berikut:
CDR=
D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian
Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
~ Kematian
Khusus
ASDRx
= Dx/Px x K
Ket :
A SDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
A SDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
E. Angka Kelahiran
Angka kelahiran yaitu
angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk
dalam waktu satu tahun.
Ada beberapa cara untuk
menghitung besarnya angka kelahiran yaitu:
1. Angka Kelahiran Kasar
(Crude Birth Rate)
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
CBR = B/P x K
Ket :
CBR = Crude Birth Rate (Angka Kelahiran
Kasar)
B = Jumlah kelahiran dalam satu tahun
P = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun
K = Bilangan konstan 1000
B = Jumlah kelahiran dalam satu tahun
P = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun
K = Bilangan konstan 1000
Angka kelahiran ini
disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur
penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
1. 1. Angka kelahiran menurut
kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate) disingkat ASFR
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
ASFRx = Bx/Pfx x k
Ket :
ASFRx = Angka kematian menurut kelompok umur x
Bx = Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok umur x
Pfx = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K = Bilangan konstan 1000
Bx = Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok umur x
Pfx = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K = Bilangan konstan 1000
X = Umur wanita kelompok umur
tertentu yang umumnya dihitung tiap 5 tahun seperti 15 – 19 tahun, 20 – 24
tahun dan seterusnya
Dengan rumus tersebut kita
dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak terjadi kelahiran. Perlu
diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita.Pada usia
itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
F.
Pengertian Migrasi
Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi i nternal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
G. Macam macam Migrasi
Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi i nternal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
G. Macam macam Migrasi
·
Migrasi masuk (in
migration), yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan
·
Migrasi keluar (out
migration), yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal
·
Migrasi neto (net
migration), yaitu merupakan selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi
keluar
·
Migrasi bruto (gross
migration), yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
·
Migrasi total (total
migration), yaitu seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan
migrasi pulang
·
Migrasi internasional
(international migration), yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke
negara lain
·
Migrasi semasa hidup
((life time migration), yaitu migrasi berdasarkan tempat kelahiran. Mereka yang
pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal didaerah yang berbeda dengan
daerah tempat lahirnya
·
Migrasi parsial (partial
migration), yaitu jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari daerah asal atau
dari daerah asal ke satu daerah tujuan
·
Arus migrasi (migration
stream), yaitu jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal
ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu
·
Urbanisasi (urbanization),
yaitu bertambahnya proposisi penduduk yang berdiam didaerah kota yang
disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari
perluasan kota
·
Transmigrasi
(transmigration), yaitu pemindahan dan perpindahan penduduk dari suatu daerah
untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan didalam wilayah RI guna
kepentingan pembangunan negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu
oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang
H. Proses Migrasi
o
Dalam memilih daerah
tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
o
Kurangnya kesempatan
kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah
satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
o
Informasi yang positif
dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi
yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
o
Informasi yang negatif
yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
o
Makin besar pengaruh
daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang
tersebut
o
Makin tinggi pendapatan
seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
o
Seseorang akan memilih
daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah
tersebut
o
Migrasi masih akan
terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
o
Orang yang berumur muda
dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang
sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
o
Makin tinggi pendidikan
seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk.
Akibat Imigrasi

Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.

Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:

Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
J. Piramida Penduduk stasioner, tua, dan muda
Piramida penduduk muda
berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan
jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada
jumlah kematian. Contoh
Negara : India, Brazilia, Indonesia.
Piramida penduduk stasioner
atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah
penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran
tidak begitu tinggi. Contoh
Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
Piramida penduduk tua berbentuk
batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan
jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar, maka
suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.
K. Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan adalah
perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda
dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai
indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara
apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin
tingginya persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban
yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk
yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
2.
Kebudayaan dan Kepribadian
Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di
Indonesia
Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang artinya budi atau akal, diartikan dengan budi dan akal
manusia. Kebudayaan dalam bahasa inggris, disebut culture, yang kata latinnya Colere, artinya mengolah atau mengerjakan.
Budaya adalah warisan
yang digenerasikan ke generasi berikutnya tentang suatu cara hidup yang
berkemband dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok. Terbentuknya budaya dari
banyak unsur yang rumit, seperti sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa dan macam hal lainnya.
Budaya merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Budaya sifatnya kompleks, abstrak,
dan luas.
Para ahli berpendapat
tentang pengertian budaya, seperti Melville J. Herskovits, Andreas Eppink dan
menurut para ahli lainnya, dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kebudayaan adalah sesuatu yang akan
mengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
NAMA : RIDA AFINA
NPM : 16116333
KELAS : 1KA19
NAMA : XENA GABRIELLA
NPM : 17116709
KELAS : 1KA19
BAB 3
Individu, Keluarga dan Masyarakat
Tujuan : Mahasiswa dapat memahami dam
menghayati berbagai masalah sosial yang berhubungan dengan perkembangan
individu dan keluarga.
A.Pertumbuhan
Individu
1. Pengertian Individu
Individu
berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”.
Individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat
dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Dalam ilmu sosial paham individu,
menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan
dalam pergaulan hidup manusia. Individu menurut konsep Sosiologis berarti
manusia yang hidup berdiri sendiri.
Individu
sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
v Raga, merupakan bentuk jasad manusia
yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain,
sekalipun dengan hakikat yang sama.
v Rasa, merupakan perasaan manusia yang
dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan
yang menyangkut dengan keindahan.
v Rasio atau akal pikiran, merupakan
kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang
diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang
diterima oleh panca indera.
v Rukun atau pergaulan hidup, merupakan
bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara
harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia
untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.
Pertumbuhan adalah suatu proses
pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat
irreversible (tidak dapat kembali ke asal).
Dalam pemahaman lain, pertumbuhan dapat
diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat
dari adanya pengaruh lingkungan dari tidak ada menjadi ada, dari sedikit
menjadi banyak, dan sebaginya.
Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif,
dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan
pertambahan waktu.
3. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan individu, yaitu:
v Faktor Biologis
Semua
manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala,
tangan, kaki, dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan
dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat
khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik
fisik yang sama.
v Faktor Geografis
Setiap
lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya.
Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan
menimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan
fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain,
maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
v Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan
kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti
semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama
juga memiliki kepribadian yang sama juga.
B.Fungsi Keluarga
1.
Pengertian Fungsi Keluarga
v Fungsi Afektif
adalah fungsi internal keluarga sebagai
dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling
mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
v Fungsi
Sosialisasi
adalah fungsi yang mengembangkan proses
interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga
merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi.
v Fungsi Reproduksi
adalah fungsi keluarga untuk meneruskan
kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
v Fungsi Ekomomi
adalah fungsi keluarga untuk memenuhi
kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
v Fungsi Perawatan Kesehatan
adalah fungsi keluarga untuk mencegah
terjadinya masalah
2.
Macam-Macam Fungsi Keluarga
Terdapat 5 fungsi keluarga dalam
tatanan masyarakat, yaitu :
v Fungsi Biologis
·
Untuk
meneruskan keturunan
·
Memelihara
dan membesarkan anak
·
Memberikan
makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
·
Merawat
dan melindungi kesehatan para anggotanya
·
Memberi
kesempatan untuk berekreasi
v Fungsi Psikologis
·
Identitas
keluarga serta rasa aman dan kasih sayang
·
Pendewasaan
kepribadian bagi para anggotanya
·
Perlindungan
secara psikologis
·
Mengadakan
hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat
v Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi
· Meneruskan
nilai-nilai budaya
· Sosialisasi
·
Pembentukan
noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan
keluarga
v Fungsi Sosial
·
Mencari
sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
·
Pembagian
sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
·
Pengaturan
ekonomi atau keuangan
v Fungsi Pendidikan
·
Penanaman
keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi
lain.
·
Persiapan
untuk kehidupan dewasa.
·
Memenuhi
peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa
C.Individu,
keluarga dan masyarakat
1.
Pengertian Keluarga
kesehatan dan merawat anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan.
Keluarga adalah dua atau lebih individu
yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan,
atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Keluarga sering diartikan juga sebagai
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
2.
Pengertian Masyarakat
v Ralp Linton, Pengertian
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan mengganggap diri
mereka sebagai suatu kesatuan sosial degan batas-batas yang telah dirumuskan
dengan jelas.
v Maclver, Pengertian
Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara dari wewenang dan
kerja sama antara berbagai kelompok, berbagai golongan dan pengawasan tingkah
laku serta kebebasan-kebebasan individu (manusia). Keseluruhan yang selalu
berubah inilah yang dinamakan dengan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan
hubungan sosal dan masyarakat selalu berubah.
v Selo Soemardjan
Pengertian Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dimana menghasilkan
kebudayaan.
Dari pengertian
masyarakat yang disampaikan oleh pakar diatas, maka dapat disimpulkan Pengertian
Masyarakat adalah kumpulan manusia yang membentuk suatu kelompok yang
hidup bersama-sama dan saling membantu satu sama lain dalam hubungannya atau
saling berinteraksi.
3. Dua
Golongan Masyarakat
Masyarakat
terbagi menjadi 2 golongan, yaitu :
v
Masyarakat
sederhana
Dalam
lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut
jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal
tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang
wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
v
Masyarakat
Maju
Masyarakat
maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan
kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan
kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat
maju, dapat dibedakan.
4. Perbedaan Antara Masyarakat Nonindustri
dan Masyarakat Industri.
v Masyarakat Non
Industri
Kita telah tahu secara
garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non
industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary
group) dan kelompok sekunder (secondary group).
·
Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
·
Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
v Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang
roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik, ahli
dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi
fungsional, makin berkurang pula, ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan
bersama. Dengan demikian semakin komplek pembagian kerja, semakin banyak tibul
kepribadian individu. Perbedaan antara masyarakat industry dan masyarakat non
industry adalah terdapat pada mata pencarian peranan serta tempat dimana mereka
berada. Jika di non industry masyarakat yanga ada di atur atas dasar
pertimbangan rasional sehingga masyarakat non industry sekunder kurang memiliki
sifat kekeluargaan yang bagus.
D.
Hubungan Antara Individu Keluarga dan Masyarakat
v Makna Individu
Manusia adalah mahluk individu. Mahluk individu berarti
mahluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa
dan raganya.
v Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting
di dalam masyarakat. Keluarga merupaka sebuah grup yang terbentuk dari hubungan
laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk
menciptakan dan membesarkan anak-anak.
v Makna Masyarakat
Dalam arti yang luas masyarakat dimaksud keseluruhan
hubungan-hubungan dalam hidup bersama tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa
dan sebagainya.
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek
sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan
masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk
mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga
dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek
sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya.
Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu
individu tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya.
Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling
besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media
sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas.
Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam
suatu masyarakat tersebut.
E.Urbanisasi
1.
Pengertian Urbanisasi
adalah perpindahan
penduduk dari desa ke
kota.
Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota
yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
Berbeda dengan
perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk
yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya
salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam,
yakni migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di
kota, sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya
bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan
suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus
mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa,
impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh
tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor
pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik
perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian
contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan
urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
2. Proses
Urbanisasi
Pertama, pemerintah berkeinginan untuk
sesegera mungkin meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah
perkotaan. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa meningkatnya penduduk
daerah perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi
negara. Data memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat
perekonomian yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih
tinggi, dan sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat
urbanisasi di atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang sekarang
ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai dengan 40 persen
saja.
Kedua, terjadinya tingkat urbanisasi
yang berlebihan, atau tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan
pada penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi
biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang kurang lebih diartikan
sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah
terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy menunjukkan
keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi. Sayangnya data mutahir
mengenai primacy rate di Indonesia tidak tersedia.
NAMA : XENA GABRIELLA
NPM : 17116709
KELAS : 1KA19
NAMA : JIHADI FAHRUL ALAM MUFID
KELAS : 1KA19
NPM : 13116722
BAB 4
Pengertian Pemuda
Princeton
mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of
life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young
or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a
young person”. Sedangkan dalam kerangka usia, WHO menggolongkan usia 10 – 24
tahun sebagai young people, sedangkan remaja atau adolescence dalam golongan
usia 10 -19 tahun. Jadi pemuda identik sebagai sosok individu yang berusia
produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner,
optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb. Kelemahan mecolok dari
seorang pemuda adalah kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan
kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik
berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu
sendiri.
Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.
PemudaJugamerupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan, betapa tidak peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekeuasaan.
Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh mengorbankan dirinya untuk bangsa dan Negara.
Dalam sebuah pidatonya, Sukarno pernah mengorbakan semangat juang Pemuda apa kata Sukarno “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Begitu besar peranan pemuda di mata Sukarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power.
Di dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial. Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya.
Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.
PemudaJugamerupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan, betapa tidak peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekeuasaan.
Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh mengorbankan dirinya untuk bangsa dan Negara.
Dalam sebuah pidatonya, Sukarno pernah mengorbakan semangat juang Pemuda apa kata Sukarno “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Begitu besar peranan pemuda di mata Sukarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power.
Di dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial. Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya.
Pengertian
Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Selain itu Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli:
a.Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
b.Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
c.Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
d.Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
Pengertian
Internalisasi, Belajar dan Spesialisasi
Istilah Internalisasi, Belajar, dan Spesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau norma norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma tersebut dapat dibedakan menjadi 2, yaitu norma yang mengatur pribadi (mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu dimana belajar dapat berlangsung di lingkugan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi lebih ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
Proses Sosialisasi
Menurut George Herbert Mead, sosialisasi yang dialami seseorang dapat dibedakan dalam tahap tahap sebagai berikut
1. Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami manusia sejak dilahirkan, ketika seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri, pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna
2. Tahap Meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan:
Semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Mulai terbentuk keasadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tua, kakak dan sebagainya.
3. Tahap Siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan diggantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama.
4. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa, Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya.Manusia dengan tahap perkembangan ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas Edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e. Asas Swakarsa
f. Asas Keselarasan dan Terpadu
g. Asas Pendayagunaan dan Fungsionaliasi
PEMUDA DAN IDENTITAS
1. Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda
Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Tujuannya agar semua pihak yang ikut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud. Poladasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
a. Landasan Idiil : Pancasila
b. Landasan Konstitusional : UUD 1945
c. Landasan Strategis : Garis garis haluan Negara
d. Landasan Historis : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
e. Landasan Normatif : Tata Nilai ditengah masyarakat
Motivasi atas pembinaan dan pengembangan generasi muda pertumpu pada strategi pencapaian, tujuan nasional, seperti yang disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke IV.
2. pengertian pokok pembinaan dan pengembangan generasi muda
Dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda ada 2 pengertian pokok yaitu:
a. Generasi muda sebagai subjek adalah mereka yang telah memiliki bekal bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
b. Generasi Muda sebagai objek adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuan ke tingkat yg optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
Masalah-masalah Generasi Muda
Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain:
1. Dirasa menurunnya jiwa Idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat.
2. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
3. Kurangnya lapangan pekerjaan
4. Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi pengembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda
5. Masih banyaknya perkawinan dibawah umur, terutama masyarakat daerah pedesaan
6. Pergaulan bebas yang membahayakan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
7. Penyalahgunaan Narkotika
Potensi-potensi Generasi Muda
Potensi-potensi Generasi muda yang harus dikembangkan:
a. Idealisme dan Daya kritis
Dalam sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada
b. Dinamika dan Kreativitas
Potensi Kedinamisan dan kreativitas yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan dan pembaharuan
c. Keberanian mengambil resiko
Untuk perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun mengambil resiko itu, diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.
d. Optimis dan kegairahan semangat
Optimis dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
e. Sikap kemandirian dan disiplin
Setiap generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
f. Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif
g. Patriotisme dan Nasionalisme
Adanya rasa kebanggan, kecintaan, memiliki bangsa dan negara harus digalakkan kepada generasi muda
h. Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Gnerasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator.
Tujuan Pokok Sosialisasi
Tujuan sosialisasi:
1. Memberikan terhadap seseorang agar mengimbangi kehidupan bermasyarakat
2. Mengembangkan Kemampuan berkomukasi secara efektif
3. Mampu mengendalikan fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat
4. Membiasajan diri dengan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat
PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
Mengembangkan potensi Generasi Muda
Generasi muda memiliki peranan penting dalam memajukan dan meningkatkan pembangunan. Begitu banyak potensi yang dimiliki oleh generas muda. Mereka mampu berkarya dan berekspresi dengan bebas tetapi masih dalam lingkup sewajarnya dan tidak menyalahi aturan.
Pengertian pendidikan dan perguruan Tinggi
Pendidikan yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif menegmbangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Perguruan tinggi adlaah perguruan tinggi yang didambakan, diimpikan, diharapkan dan dicintai oleh masyarakat pada umumnya dan masyarakat kampus pada khususnya. Agar bisa menjadi perguruan tinggi idaman, maka ada 5 faktor yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi:
1. Mutu/kualitas
2. Biaya murah/terjangkau
3. Keamanan/kenyamanan
4. Mengikuti perkembangan zaman yang bermanfaat bagi masyarakat
Alasan untuk berkesempatan mengenyam Pendidikan Tinggi
Pembicaraan tentang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi bagi generasi muda menjadi penting karena berbagai alasan.
1. Sebagai kelompok masyarakat yang memiliki pendidikan yang baik mereka memiliki pengetahuan yang luas terhadap masyarakatnya
2. Sebagai kelompok masyarakat yang paing lama duduk dibangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosialisasi terpanjang secara berencana dibandingkan dengan generasi muda lainnya
3. Mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis, suku dan bahasa dapat menyatu dalam terjadinya bentuk akulturasi sosial dan budaya
4. Mahasiswa sebagai kelompok yang akan measuki lapisan atas dari susunan kekuasaan struktur perekonomian dan prestasi didalam masyarakat dengan sendirinya merupakan elite dikalangan generasi muda. Umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya.
NAMA : JIHADI FAHRUL ALAM MUFID
KELAS : 1KA19
NPM : 13116722